Raisa mengerjapkan matanya berulang kali, merasakan cahaya lampu yang menusuk ke retina matanya. Semua bagian tubuhnya terasa amat sakit. Disaat yang bersamaan rasa nyeri juga seakan-akan menggerogoti tubuh Raisa.
Sesaat merasakan pergerakan dari tubuh Raisa, Riza langsung terbangun dari tidurnya. “Raisa, kamu sudah sadar, Nak?”
“Apa ada yang sakit? Mau papa panggilkan dokter?”
“Pa, kaki Raisa gak ada, Pa. Kaki Raisa rasanya kebas semua,” ucap Raisa melirih dengan suara khas baru bangun tidur
“Ada, Nak. Kaki Raisa ada.”
“Kebas, Pa. Kaki Raisa gak bisa digerakin.”
Riza langsung menekan tombol disebelah bed rumah sakit, membuat semua orang yang ada diruangan inap itu langsung terbagun. Termasuk dengan pasa sahabatnya dan anak Razel yang selalu berada di kamar inap Raisa.
“Raisa, lo sadar!! Woi, Bu Bos sadar woi!!” teriak Aan menggoyangkan beberapa anak Razel yang masih tidur.
Kamar ini dipesan VIP oleh keluarga Wiratama, karena permintaan Angkasa sebelum meninggalkan Indonesia kepada papanya.
“Gimana keadaan lo, Sa?” tanya Robi.
“Permisi!!!” seorang dokter beserta perawatnya langsung menghampiri Raisa, membuat mereka semua menyingkir. “Ada yang bisa saya bantu, Pak?”
“Anak saya kakinya kebas, Dok. Dia tidak merasakan kakinya,” ucap Riza cemas.
“Biar saya periksa dulu.”
Dokter itu langsung menekan beberapa titik dikaki Raisa, dia menggerakan nya berulang kali, menanyakan kepada Raisa, apakah Raisa dapat merasakan pergerakan yang dia lakukan, tetapi Raisa hanya menggeleng dengan raut wajah yang khawatir.“Ada apa, Dok?” tanya Riza.
“Pasien mengalami kelumpuhan sementara pada bagian tulang belakangnya, Pak. Ini terjadi karena selama pasien mengalami penyakit ginjal, bagian tulang belakangnya akan terasa nyeri. Walaupun begitu ini hanya sementara, jika pasien melakukan terapi, maka dia akan bisa berjalan kembali.”
“Pa!! Raisa gak mau!!” ujar Raisa histeris.
“Raisa, tenang!! Kamu akan baik-baik aja, kamu akan sembuh, ini hanya sementara, kamu akan bisa jalan lagi nanti.”
“RAISA GAK MAU LUMPUH PA!!!!” teriak Raisa.
“Biar saya yang bicara sama Raisa, Om,” kata Kania. Riza langsung mengangguk dan membiarkan Kania menghampiri Raisa.
“Raisa, apa yang lo permasalahin dari lumpuh?” tanya Kania, “Lo gak sedih lihat mama lo, yang sudah berharap banyak buat lo sembuh, dan sadar?”
“Hampir 2 minggu lo gak sadar, Sa! Kita semua disini khawatir sama keadaan lo. Dan saat tau lo meninggal kemarin, mama lo pingsan!! Sekarang lo hidup malah kayak gini?!”
“Kita semua disini buat lo, kita akan nemenin lo sampai lo sembuh, dan bisa jalan lagi. Kita cuma mau kayak dulu, lo gak perlu malu sama kondisi lo, lo akan baik-baik aja.”
“Raisa!! Lo pasti bakalan bisa jalan!!” kata Tiara.
“Kita bakalan selalutemenin lo waktu terapi,” kata Vina.
***
DOUBLE UP KO, GAPAPA YA PENDEK, KARENA DI NASKAH EMANG PANJANG, TAPI DIPOTONG-POTONG PAS MAU UPDATE.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA (END)
Teen FictionSelamat membaca cerita Angkasa dan Raisa❤❤ Bercerita tentang. Angkasa Saputra Wiratama. Murid laki-laki paling berpengaruh di SMA Merah Putih. Selain karena seorang anak donatur. Angkasa juga seorang pemimpin besar sebuah Gangster anak motor, di Jak...