22. Dia yang marah

34.9K 2.4K 70
                                    

Kedatangan Angkasa ke sekolah, disambut hangat para murid yang memang merindukan nya. Pasalnya, semenjak berita bahwa Angkasa masuk rumah sakit, beberapa murid perempuan langsung menitipkan barang agar diberikan kepada Angkasa. 

Keselarasan jaket hitam berlambang sayap burung elang dipunggung nya, membuat mereka langsung menjadi sorotan. Deru motor ninja, yang biasa mereka naiki pun, memiliki suara yang sama. 

Tiga cowok memimpin jalan mereka, yaitu Angkasa, Robi, dan Hafiz. Slayer mereka juga terpasang dileher bersamaan, bertuliskan jabatan mereka masing-masing. Seperti Angkasa yaitu Ketua. Robi yaitu Wakil ketua, dan Hafiz selaku Panglima. 

Tiga most wanted memang menjadi tatapan menggiur bagi para murid perempuan. Tetapi ketika mendengar ketiga cowok terkenal di SMA Merah Putih sudah memiliki kekasih, menjadikan para murid perempuan langsung memburu kekasih mereka. Dengan cara membully nya. Begitupun dengan Tiara yang memang berpacaran dengan Hafiz sangat lama, karena itu semua murid langsung tidak suka, semenjak terkuak bahwa Hafiz memiliki pacar. Bahkan diantara mereka tidak segan-segan langsung melabrak Tiara. 

“Gue ganteng banget kali, ya? Sampai cewek pada ngeliatin gue kayak gitu,” kata Aan mennyampingkan rambutnya. “Gue sebenernya udah tau kalau mereka nge-fans banget sama gue. Selaku gue kan anak baik-baik.” 

”PD banget hidup lo, An.” Ketus Hafiz. 

“Duluan aja. Kita mau ke kelas doi,” kata Robi kepada seluruh anak Razel. 

Setelah seluruh anak Razel berpamitan, kini hanya tinggal mereka yang berdiri dikoridor menunggu kedatangan pacar mereka masing-masing. 

“ANGKASA!!” teriak Clara menghampiri Angkasa yang tengah menyender pada dinding koridor, dengan tangan bersidekap dada. 

“Yailah, lagi santai masih aja ada yang gangguin!! Seneng banget ngerusak suasana,” ketus Hafiz tidak suka. “Kalau emang gak suka sama, Clara, langsung ngomong apa Bos. Anak orang kasihan lu gantung terus.” 

Angkasa hanya melirik Clara yang berlari menghampirinya, tidak peduli akan ucapan Hafiz kini. Walaupun begitu, Angkasa hanya bergumam agar tidak membuat Hafiz menceramahi nya sampai sore. Saking dekat Angkasa dengan Hafiz, mereka sering dikatakan saudara kembar. Karena ketmpanan Hafiz yang tidak kalah dari Angkasa, sebab itu semua perempuan terkadang ingin menyingkirikan Tiara saja dari pada Raisa yang notabene nya sudah menjadi perempuan yang sangat dekat dengan Angkasa. 

“Kenapa?” tanya Angkasa dingin melirik Clara. 

Clara menunjukan sebuah foto kepada Angkasa. Dari foto itu terlihat Raisa dan Davin yang tengah berciuman di pusat perbelanjaan. 

“Kemarin aku pergi ke toko buku, terus lihat Raisa sama Davin. Kamu beneran sudah putus kan dari Raisa? And kita bisa bertunangan dong,” kata Clara menyeringai cantik melihat wajah Angkasa yang terkejut. 

Sontak foto yang diberikan Clara membuat Angkasa menatap tajam Clara. Kemarahan Angkasa itu juga menjadi perhatian anak Razel, hingga mereka langsung mengambil foto itu, dan melihatnya bersama. 

“Gak usah jadi orang ketiga,” kata Robi dingin menatap Clara. “Bisa aja lo bayar orang, buat edit foto itu dan taruh foto Raisa sama Davin jadi ciuman.” 

“Ha? Orang ketiga? Maksud kalian apa sih?” tanya Clara sengaja tidak mengerti apa yang mereka ucapkan. “So terserah Raisa dong mau ciuman sama siapa aja, ataupun mau pacaran sama siapa aja. Kan dia sudah putus sama Angkasa, lagipun itu kejadian nya kemarin saat Angkasa dirumah sakit. Raisa kan pamit pulang sama kalian, dan dia malah ke mall. Makanya gue langsung kerumah sakit buat temenin, Angkasa.” 

ANGKASA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang