13. Bitch!

58.1K 3.3K 264
                                    

Hari ini Aldrich begitu sangat disibukkan dengan pekerjaan jelang hari pernikahannya. Ia sangat berambisi menyelesaikan pekerjaan untuk sebulan kedepan. Agar dirinya dan Kylie dapat berbulan madu sepuasnya nanti.

"Max percepat langkah mu!" Suara Aldrich terdengar begitu menggelegar dalam sebuah lift yang akan membawanya ke sebuah restoran mewah dalam hotel.

"Lambat sekali" cecar Aldrich saat Max baru saja memasuki lift.

"Sorry sir" max membungkukkan badannya. Kemudian menekan tombol lift.

Ting

Aldrich dan Max berjalan menuju ruang VVIP yang telah dipesankan oleh kliennya.

"Siang Mr. Addison" sapa Hanry Jerico, begitu Aldrich memasuki ruangan.

Dirinya bangkit dari duduk lalu membungkukkan sedikit badannya diikuti oleh seorang wanita yang sedari tadi memperhatikan Aldrich dengan lekat.

Aldrich mengangguk singkat, kemudian duduk di hadapan mereka bersama Max disisinya.

"Ah kenalkan ini Jenifer, putriku" ucap Hanry.

Jenifer yang mendengar hal tersebut merasa senang, ia mengulurkan tangannya pada Aldrich. Dadanya ia busungkan dengan dua kancing atas yang terbuka, berniat menggoda Aldrich.

Bukannya tergoda Aldrich malah merasa jijik, ia bahkan sama sekali tidak membalas uluran tangan Jenifer. Aldrich hanya menatapnya dengan datar. Membuat Jenifer merasa kesal.

'dasar pria arogan, lihat saja nanti' ucapnya dalam hati, dengan seringaian.

Lalu tanpa basa-basi Aldrich langsung membahas pekerjaan, dengan Max yang senantiasa mencatat apa yang dianggapnya penting, sesekali ia juga ikut berpendapat.

Beberapa jam kemudian, akhirnya pekerjaan mereka telah selesai terbahas.

"Terimakasih atas kerjasamanya Mr. Addison. Silahkan dinikmati hidangannya"

"Tak perlu, kami akan segera pergi" ucap Aldrich datar, ia melihat jam tangan miliknya yang telah menunjukan pukul delapan malam.

"Ah sebentar Aldrich" cegah Hanry, ia telah menghilangkan gaya bicara formalnya. Membuat Aldrich dan Max yang telah bersiap untuk pergi tertahan.

Aldrich menghela nafas, lalu menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya ada apa. Memang tidak ada sopan sopannya sama sekali pria tampan yang satu ini, padahal Hanry lebih tua darinya.

"Begini Al, bukankah kita telah lama menjalin hubungan kerjasama antar perusahaan? Bagaimana kalau kita memperluasnya dengan--"

"Cukup, to the point!" Ucap Aldrich, memotong pembicaraan Hanry.

Hanry kesal melihat pria yang dihadapannya ini, tapi ia masih sadar kedudukannya masih jauh berada dibawah Aldrich.

Hanry berdehem singkat, "aku berniat menjodohkan mu dengan putriku"

"Kau gila?!" Desis Aldrich tajam. Ia bangkit dari duduknya. Membuat Hanry dan Jenifer ikut bangkit.

"Itu tak akan pernah terjadi" sarkas Aldrich, ia kemudian berjalan menuju pintu.

Saat baru saja akan keluar dirinya dikejutkan oleh tangan yang memeluknya erat dari belakang.

"Aku mencintaimu Al, please.."

Aldrich menghempaskan tangan yang telah lancang memeluknya, berani-beraninya dia menyentuh tubuh milik Kylie nya.

"Awwh" Jenifer meringis, lalu melihat tangannya yang memerah.

My Bucin CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang