Aldrich mengelus punggung Kylie lembut, tubuhnya bergerak kekanan dan ke kiri perlahan. Mengayunkan Kylie yang berada dalam gendongannya.
Membuat gadis yang tengah menelusup kan wajahnya pada leher Aldrich itu terpejam nyaman. Mulutnya tergerak untuk melumat dan menghisap pelan tengkuk Aldrich.
Menyebabkan pria tampan itu harus menahan sesuatu yang mulai bangkit dalam dirinya.
Huftt. Entah sudah ke berapa kali Aldrich menghela nafas, guna menenangkan dirinya sendiri. Ia harus bersabar saat ini, tak boleh melakukan kesalahan sedikit pun jika tak ingin membuat Kylie semakin kesal.
Memang tadi sesampainya Aldrich di mansion ia langsung berlari ke kamar. Membuka pintu dengan tergesa, hingga tiba-tiba tubuh pria itu menegang kala melihat Kylie yang tadi tengah menangis sekarang malah menatapnya dengan dingin. Wajahnya datar, membuat pria itu ketar-ketir.
"Sa- sayang"
"Berlutut"
"Ci-cinta maaf ak--"
"Diam dan berlutut!"
Aldrich menurut ia menekuk lututnya di lantai yang terlapisi karpet tebal dan lembut. Pria itu meneguk ludahnya susah payah merasakan aura Kylie yang berbeda dari biasanya.
Lama terdiam akhirnya Kylie memukul pundak Aldrich brutal. Gadis itu menangis meraung-raung melampiaskan kekesalannya pada pria tampan didepannya ini.
"Kau jahat hiks"
Sedangkan Aldrich, pria itu bukannya merasa sakit dirinya malah merasa khawatir tangan lembut milik Kylie terluka.
Dengan segera Aldrich meraih Kylie kedalam dekapannya, membisikan banyak kata maaf dengan sebelah tangan mengelus telapak Kylie lembut.
Lama dalam posisi itu, hingga.."Hiks gen- dong hiks hiks" ucap Kylie setelah merasa sedikit lebih tenang.
Tanpa diperintah dua kali Aldrich langsung menurutinya. Pria itu menggendong koala Kylie, lalu meraih tangan Kylie untuk dilihatnya dengan teliti, "apa ini sakit hm?"
Kylie mengangguk sekali dengan mata berderai air mata, ia menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Aldrich mencari kenyamanan. Membuat pria yang melihatnya mengecup surai Kylie gemas. Setelah itu Aldrich mengecup telapak tangan Kylie yang memerah, meniup-niupnya pelan.
Terus seperti itu, hingga kini Kylie terlelap dengan mulut yang menghisap hisap kecil leher Aldrich. Membuat pria itu dengan sekuat tenaga harus menahan nafsunya.
Aldrich juga bukannya tak ingin menidurkan gadisnya di ranjang, tapi saat ia beranjak sedikit saja dari tempatnya berdiri, Kylie langsung bergumam tak jelas dengan badan menggeliat tak nyaman. Menyebabkan pria itu mau tak mau harus berdiri dengan posisi seperti tengah menidurkan bayi dalam jangka waktu yang lama.
Aldrich juga bukannya tak mau menggendong Kylie terus menerus, tapi dirinya tak ingin bila nantinya Kylie akan merasakan pegal pada badannya. Disebabkan oleh posisi tidur yang tak nyaman.
Tiga jam kemudian..
Aldrich perlahan merebahkan tubuhnya pada kasur, dengan Kylie yang masih setia dalam dekapannya. Ia memposisikan tubuh Kylie tertidur di atasnya dengan nyaman.
"Sstt.. aku disini sayang" tenang Aldrich, kala gadisnya itu menggeliat merasa terganggu.
•••••
Aldrich berenang ke pinggiran kolam, ia mengulurkan tangannya meminta bantuan Kylie untuk mengangkat.
Kylie menerima uluran tangan Aldrich, ia tersenyum manis sebelum sebuah pekikan terkejut keluar dari bibirnya yang seksi.
![](https://img.wattpad.com/cover/277778625-288-k248250.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bucin CEO
RomansaAldrich Addison pria dingin datar yang memiliki tingkat kebucinan diatas rata-rata, memiliki sejuta pesona yang dapat memikat banyak hati wanita. Tapi menurutnya tak ada yang lebih memesona selain tunangannya, Kylie Wijaya. Wanita cantik yang dapat...