"Honey~"
"Why baby?"
Aldrich tak menjawab, pria itu melesakkan tubuhnya kedalam hoodie yang Kylie kenakan.
Kylie tersenyum, mengelus rambut suaminya yang menyembul keluar.
"Ada apa sayang?"
Aldrich menggeleng. Pria itu semakin memeluk istrinya dengan erat.
"Love you" Aldrich mendongak menatap Kylie di selah hoodie.
Kylie tersenyum gemas, "iya sayang"
"Love you" ulang Aldrich dengan sedikit nada penekanan, wajahnya sedikit ia tekuk.
"Iya sayangku" Kylie mengecup kening Aldrich singkat.
"Huaaa Kylieee Al bilang I LOVE YOU huaa hiks"
Tangisan Aldrich menggema, ia menyembunyikan wajahnya pada belahan dada sang pujaan hati.
"Ahahaha love you more baby" balas Kylie dengan tawa nya. Puas mengerjai Aldrich.
Suaminya ini benar-benar menggemaskan, perkara begini saja dia menangis.
Tawa Kylie terhenti saat melihat Aldrich yang tengah menatapnya dengan tatapan penuh puja, matanya yang terdapat sisa air mata membuatnya semakin terlihat begitu menggemaskan.
"Why you so beautiful?" Tanya Aldrich dengan tangan yang menggapai wajah Kylie untuk di usapnya.
Wanita cantik itu tak menjawab, ia hanya membalas pertanyaan Aldrich dengan senyuman manisnya.
"Kenapa kau begitu cantik.."
"Sampai-sampai aku ingin mengurungmu hanya untukku saja." Suara Aldrich melirih, terdengar seperti bisikkan.
"Kau hanya milikku, tak boleh ada yang mengambilmu dariku. Bahkan hanya untuk menatapmu pun, mereka tak berhak! tak boleh!" Aldrich menggeleng.
Ia benar-benar tak bisa membayangkan jika dirinya hidup tanpa Kylie. Mengingat masa lalu Aldrich, dimana ia adalah seorang mafia kejam berkedok CEO tanpa belas kasih.
Dan sampailah saat dimana ia bertemu dengan Kylie. Seorang gadis cantik, anggun, dan pintar, memiliki pesona yang bahkan dapat membuat ribuan lelaki yang menatapnya akan langsung bertekuk lutut di hadapan nya.
Ugh Aldrich merasa malu bila mengingat dulu kala pertama kali ia bertemu dengan Kylie. Saat itu Aldrich tengah menunggu Kylie di ruang meeting untuk membahas pekerjaan. Kylie yang terlambat datang sempat membuat Aldrich emosi, pria itu memang tak bisa dibuat untuk menunggu barang sedetikpun. Namun saat ia akan memaki orang yang telah membuatnya menunggu, Aldrich malah dikejutkan dengan kedatangan seorang gadis cantik yang dapat meredamkan emosinya.
Meeting kali ini terasa berbeda dari biasanya, karena sang CEO yang biasanya acuh tak acuh, kini malah terus menerus menatap partner bisnisnya dengan instens selama meeting berlangsung.
Seusai menyelesaikan pekerjaannya, Aldrich dengan tak tau malu mengusir seluruh karyawan, hingga hanya menyisakan dirinya serta Kylie dalam ruangan.
Dengan tiba-tiba Aldrich menarik Kylie untuk didekapnya, lalu mengklaim gadis itu menjadi miliknya. Kylie yang terkejut dengan apa yang diterimanya, sontak saja berontak dan terus menolak.
Tetapi saat melihat Aldrich mengeluarkan tangisannya membuat gadis itu tak tega. Membuatnya mau tak mau harus menerima Aldrich dengan terpaksa.
Hingga sekarang mereka berhubungan, sudah tak ada unsur keterpaksaan lagi yang menjadi latar belakangnya hubungan Aldrich dan Kylie, melainkan cinta yang menguar menggebu-gebu dari keduanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bucin CEO
RomansaAldrich Addison pria dingin datar yang memiliki tingkat kebucinan diatas rata-rata, memiliki sejuta pesona yang dapat memikat banyak hati wanita. Tapi menurutnya tak ada yang lebih memesona selain tunangannya, Kylie Wijaya. Wanita cantik yang dapat...