Annyeong!
Apa masih ada yg baca?•••••
Seminggu sudah sejak kejadian dimana Aldrich bermimpi buruk. Sejak saat itu pula ia menjadi lebih protective pada sang istri.
Istilahnya dimana pun Aldrich berada, maka disitu pun Kylie ada. Pria itu benar-benar tak bisa melepaskan pandangannya barang sedikit pun dari Kylie. Bahkan ketika ia tengah melaksanakan meeting penting dengan para petinggi negara-pun, Kylie harus tetap ada untuk mendampinginya.
Hal tersebut tentu saja membuat Kylie kewalahan. Belum lagi akhir-akhir ini sikap Aldrich yang semakin bertambah manja ditambah dengan emosinya yang sangat tidak stabil.
Tak menemukan Kylie dalam radius sekitar lima meter saja sudah bisa membuat pria itu mengamuk sembari berderai air mata.
Seperti saat ini, pria yang disebut-sebut sebagai seorang CEO dingin tak tersentuh itu, kini malah terlihat tengah melakukan tindakan yang sebaliknya.
Dengan wajah dipenuhi air mata, Aldrich duduk lesehan didekat pintu kamar mandi. Tangannya tak berhenti menggedor-gedor pintu, yang terdapat Kylie didalamnya.
"Hiks sa-sayang.. kapan kau akan keluar hiks hiks biarkan a-aku masuk hiks" ucap Aldrich yang entah untuk kesekian kalinya.
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka, keluarlah Kylie dengan rambut yang masih terbalut handuk. Tangannya ia rentangkan, siap menerima terjangan sang suami.
"Kenapa menangis hm?" Kylie bertanya dengan nada yang sangat lembut, dengan tangan mengelus punggung bergetar baby-nya.
"Kay lama.. hiks" Aldrich menjawab dengan suara teredam, wajahnya semakin ia tenggelamkan pada ceruk leher sang istri.
Ugh.. bau yang menguar dalam tubuh istrinya begitu memabukkan, membuatnya semakin candu sampai tak rela untuk melepaskan dekapannya.
"Aku hanya pergi mandi sayang, bahkan itu tak sampai lima menit"
Kylie benar-benar tak habis pikir dengan tingkah suaminya yang semakin menjadi, bahkan untuk pergi ke kamar mandi pun ia harus diawasi.
"Tapi kenapa tak ijin terlebih dulu?" Tanya Aldrich. Terdengar seperti berbisik karena kantuk yang mulai kembali menyerang, merasa nyaman dalam dekapan hangat milik Kylie.
"Kau sedang tidur baby, aku tak tega"
"Hmm.." Aldrich hanya bergumam, pria itu mulai Masuk kembali me alam mimpi.
Kylie sedikit meregangkan pelukannya, melihat Aldrich yang kembali terlelap, membuatnya terkekeh.
"Hey baby.. bangunlah dulu, kita pindah hm?"
Kylie mencoba membangunkan Aldrich, ia menepuk pelan punggung sang suami. Namun bukannya terbangun, pria itu malah semakin menyamankan posisinya dalam dekapan hangat milik istrinya.
Huft.. Kylie menghela nafas. Lalu dengan susah payah ia berjalan secara perlahan menuju ranjang .
Merebahkan Aldrich dengan perlahan, namun saat hendak menjauhkan tubuhnya, Aldrich malah semakin mendekapnya erat. Membuatnya terjatuh tepat diatas tubuh sang suami.
"Baby.. biarkan Aku mengeringkan rambut terlebih dahulu ya?"
Aldrich Tak menjawab.
"Sayang, sebentar saja okay?" Kylie kembali membujuk sang suami.
![](https://img.wattpad.com/cover/277778625-288-k248250.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bucin CEO
RomanceAldrich Addison pria dingin datar yang memiliki tingkat kebucinan diatas rata-rata, memiliki sejuta pesona yang dapat memikat banyak hati wanita. Tapi menurutnya tak ada yang lebih memesona selain tunangannya, Kylie Wijaya. Wanita cantik yang dapat...