SDTPP - 72. Perlakuan Hangat Daniel

57 15 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak.
Happy reading 💗

_________________________________________________

Sesuai apa yang Sita katakan, sepulang sekolah Daniel menunggu Sita di rumah makan yang tak jauh dari sekolah.

Beberapa meter dari tempat Daniel berada, Risa memperhatikan pria itu diam-diam. Merasa penasaran Daniel tengah menunggu siapa.

"Gue pengen tau alasan Daniel gak mau nganter gue pulang. Kira-kira dia lagi nunggu siapa, ya?"

Di kelas, Sita berkumpul bersama kedua teman barunya, Tania dan Cici. Sita sudah memberitahu mereka perihal Daniel yang meminta Sita untuk datang ke rumahnya, dan Sita meminta bantuan kedua temannya agar Jino tidak curiga.

"Ta, ayok pulang," ajak Jino.

"Lo duluan aja, gue mau main dulu sama Tania dan Cici," jawab Sita.

"Udah lah, biarin Sita main sama temen-temennya. Ayok, lo pulang bareng gue aja," ajak Bagus sudah mengetahui yang sebenarnya.

"Jangan keluyuran gak jelas lo, jangan lama-lama juga, lo harus udah di rumah sebelum jam 5 sore," ujar Jino.

"Iya, gue gak akan lama, kok."

Bagus merangkul bahu Jino. "Ayok, Bang, kita pulang."

Jino segera menjauhkan tangan Bagus dari bahunya. "Gak usah sok akrab lo."

"Sekarang 'kan kita udah jadi bespren, iya gak, Jo?"

"Nggak," jawab Jo, Bagus tampak kecewa.

"Jahat lo berdua, gue gak dianggap."

"Bodoamat!" seru Jino kemudian melenggang pergi diikuti oleh Jo.

Bagus beralih menatap Sita. "Ta, lo hati-hati, ya, inget kata-kata gue tadi, oke?"

"Iya, bawel. Udah sana pulang."

Bagus mengacak rambut Sita gemas, sebelum akhirnya keluar dari kelas berlari kecil menyusul Jino.

"Bagus so sweet banget, deh, dia merlakuin lo udah kayak pacar tau gak, gue jadi iri," ujar Cici merasa iri.

"Iya, Ta, cara Bagus merlakuin lo, kayaknya dia ada perasaan, deh, sama lo," timpal Tania.

Sita terdiam, apa yang diucapkan Tania memang benar, Bagus memiliki perasaan lebih padanya, dan Sita tak bisa membalasnya.

"Btw, makasih, ya, lo berdua udah mau bantu gue."

"Sama-sama, Ta, kalo lo perlu bantuan jangan sungkan buat bilang sama kita."

"Iya, Ta, kita pasti bakalan bantu."

Sudut bibir Sita terangkat, ia merasa senang bisa memiliki teman yang baik, meski sebelumnya mereka sempat memperlakukan Sita dengan buruk.

"Kita pulang sekarang, yok, kayaknya Jino udah gak ada di sekolah, lo udah bisa temuin Daniel."

Sita mengangguk, ketiganya pun melenggang pergi keluar dari kelas.

Jino dan Bagus sudah tak terlihat di parkiran, artinya mereka sudah benar-benar pulang. Sita segera menuju rumah makan, menemui Daniel yang mungkin sudah cukup lama menunggu.

Sita dapat melihat keberadaan Daniel, duduk di atas motornya di depan rumah makan yang Sita maksud.

Mata Risa terbelalak saat mengetahui Sita lah orang yang Daniel tunggu.

"Daniel ketemuan sama Sita? Ngapain, sih, Daniel masih berurusan sama cewek itu?"

Daniel berdiri dari duduknya saat melihat keberadaan Sita berjalan ke arahnya.

Sita & Tiga Pria Posesif (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang