SDTPP - 45. Perkelahian kembali Terjadi

85 17 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak.
Happy reading 💗

_________________________________________________

Sita sangat merasa penasaran ada hubungan apa sebenarnya antara Jino dan Risa. Hingga Jino menyimpan foto Risa di ponselnya.

"Jin?" panggil Sita karena Jino tak kunjung menjawab.

"Kita-"

"Kita gak saling kenal, kok." Baru hendak Risa menjawab, Jino memotong ucapan Risa. "Ya, kita baru aja ketemu tadi. Si Risa ini tadi nanyain toilet, gue kasih tau, deh," jawab Jino berbohong.

'Gue tau lo bohong, Jin, tapi kenapa lo gak mau jujur soal Risa?' batin Sita.

'Bagus, deh, Jino pura-pura gak kenal gue, kalo Sita sampe tau kalo kita udah saling kenal, takutnya dia bilang-bilang ke Daniel kalo gue masih suka nemuin Jino. Tapi ... rasanya gak enak juga gak dianggap.'

Sita mengangguk mengerti, meski ia tahu abangnya berbohong. "Nih, minuman lo." Sita menyodorkan air minum tersebut.

Jino segera menerimanya. "Yaudah, ayok kita pulang." Jino menuju motornya, diikuti oleh Sita.

Motor Jino melesat meninggalkan area sekolah. Risa terdiam memperhatikan keduanya yang semakin menjauh.

"Ternyata gak gampang dapetin maaf dari Jino. Gue harus cari cara supaya Jino mau maafin gue." Pikiran Risa beralih tertuju pada Daniel. "Btw, Daniel tadi mau ke mana, ya, kayaknya buru-buru banget?"

Di perjalanan Sita hanya diam, ia masih kesal dengan Jino, sikap Jino yang terlalu posesif rasanya membuat hidup Sita menderita.

Dug!

"Aw!" ringis Sita saat kepalanya membentur helm Jino karena Jino menghentikan motornya secara mendadak.

Sita mengelus-ngelus kepalanya yang terasa sakit. "Kalo mau berenti bilang-bilang dong!" seru Sita semakin dibuat kesal.

"Maaf, Ta, ini darurat soalnya," sahut Jino terlihat panik.

"Apaan, sih?"

Jino mengangkat jari telunjuknya. "Tuh, liat, itu si Gembel."

Pandangan Sita tertuju ke arah yang ditunjuk Jino. Seketika matanya terbelalak saat melihat kucing kesayangannya tengah dikeroyok oleh segerombolan monyet liar.

"Ya ampun, Gembul!" pekik Sita ikut panik, ia segera turun dari motor, menghampiri Gembul yang sudah tak berdaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya ampun, Gembul!" pekik Sita ikut panik, ia segera turun dari motor, menghampiri Gembul yang sudah tak berdaya.

"His! Hus!" Sita mencoba mengusir monyet itu, namun hewan itu tak juga pergi.

Sita semakin dibuat panik. "Duh, gimana, nih, gue takut dicakar sama tu monyet."

Jino ikut mendekat. "Ta, buruan tolongin kucing lo, si Gembel susah napas tu bentar lagi ko'it."

Sita & Tiga Pria Posesif (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang