"Lil, kalo kamu udah dijemput, pulang duluan aja, buku paket Bu Sari nanti biar aku aja yang ngembaliin ke Perpus"
Sebagai sekretaris kelas, di jam pulang ini Sheila diberi tugas untuk mengembalikan buku paket di perpustakaan sekolah.
"Eh nggak papa Shei, gue bantu, supir gue bisa nunggu"
Sebagai teman dekat Sheila, Lily tidak tega membiarkan gadis itu membawa buku paket setebal 10cm sendirian. Sheila itu kecil, apalagi buku paket yang akan dibawa terbilang banyak.
Bagi Lily, Sheila adalah malaikat yang menjelma sebagai temannya. Lily akui, Sheila sangat baik, dia selalu mengutamakan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri. Perlu Lily sebuutkan juga, Sheila termasuk cewek lugu yang sayangnya sedikit bodoh terkecuali di bidang pelajaran.
"Lagian lo ngga akan kuat ngangkat itu sendirian" - Lily
"Kuat lah" - Sheila
"Enggak lah" - Lily
"Dih" - Sheila
"Udah dah cepet, udah sore nihh" ujar Lily yang langsung mengangkat beberapa buku untuk dirinya bawa, dan sebagian lagi untuk Sheila. Dia meninggalkan Sheila yang menggeleng kecil.
Sebagai siswa unggulan yang berada di jurusan IPA, mereka dituntut untuk ambis belajar dan mengikuti les hingga sore. Kepala Sheila saja rasanya ingin pecah, belum lagi nanti setelah berada dirumah mereka harus mengerjakan tugas yang tidak habis - habis. Namun disisi lain, Sheila bangga pada dirinya yang berhasil memasuki sekolah favorit Bina Bhakti setelah melalui berbagai macam tes.
Lily sampai perpustakaan lebih dulu dan dengan gesit meletakkan buku paket ke rak semula. Setelah selesai, Sheila baru saja sampai. Sheila itu lambatt.
"Kamu cepet banget jalannya Li"
"Lu yang lambat, gue tinggal nggak papa kan shei? Supir gue udah nelfon"
"Kan aku tadi udah bilang, yaudah sana. Tiati di jalan"
"Babayyy Sheila muachh"
Sheila menghela napas pelan, tangannya agak kebas mengangkat buku setebal itu dengan berjalan kaki menuju perpustakaan. Matanya melihat sekitar, dia bernapas lega saat masih ada segelintir siswi yang membaca buku. Jadi Sheila tidak perlu terburu-buru.
Setelah selesai menata rapi buku itu, Sheila mengelilingi rak rak yang lain, berharap menemukan sebuah novel yang akan dia pinjam untuk dibaca.
Asik dengan kegiatan memilih novel, Sheila tidak menyadari bahwa dia sudah sendirian disana. Melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, Sheila menepuk dahinya pelan.
"Astagaaa hampir jam empat" segera dia melangkah keluar. Jarak antara perpustakaan dengan gerbang sekolah sangat jauh, dia merutuki betapa luasny halaman sekolah ini.
Ingin mempersingkat waktu agar bisa cepat pulang, Sheila memilih keluar lewat gerbang belakang saja, dia melewati lorong belakang perpustakaan yang nantinya juga dia akan melewati gudang dan beberapa kelas sudah tidak terpakai yang dibiarkan terbengkalai.
Takut sebenarnya, apalagi kelas kelas itu pasti menjadi tempat nongkrong berandal-berandal sekolah. Namun Sheila tidak peduli, yang terbesit dipikirannya hanya bagaimana dia bisa cepat pulang.
Sebenarnya Sheila juga bingung, bagaimana bisa murid nakal seperti itu bisa lolos seleksi masuk sekolah favorit ini.
Saat akan melewati gudang, Sheila memelankan langkah. Dia mendengar suara seseorang didalam.
"Arrghh"
Tangan dan seluruh badannya mulai bergetar. Sheila meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu hanya imajinasi nya semata.
"BRAK!"
"DUAGGH!
Langkah Sheila seperti tertahan, dia sangat takut. Mencoba memejamkan mata sebentar, dia mengatur nafas, mencoba memberanikan diri untuk segera melewati gudang tersebut. Namun baru langkah pertama, suara pintu gudang yang terbuka kasar membuatnya terkejut setengah mati.
"JEBRUAKKK!!"
Sheila sangat ketakutan sekarang saat melihat siapa yang membuka pintu dengan kasar tersebut.
Dia Fernando, lelaki tempramental, kejam, berandalnya sekolah.
Lelaki yang seharusnya tidak pernah Sheila temui, kini dia harus berurusan dengannya.
•••
"Dia namanya Fernando, cowok yang harus kita jauhi, dan jangan sampai salah satu diantara kita terlibat masalah sama dia"
"Kenapa emanganya?"
"Ya dia berandalnya sekolah, kalau lo mau belajar dengan aman dan nyaman disini, ya jauhin dia, sebisa mungkin jangan pernah ketemu sama dia walau itu nggak disengaja"
![](https://img.wattpad.com/cover/282556976-288-k785672.jpg)