3 tahun kemudian.
3 tahun pun berlalu layaknya angin, Waktu benar-benar sangat mengerikan dan singkat membuat terkadang jisung berpikir bahwa ternyata waktu itu sekejam itu.
Jisung bangun dari tidurnya, ia mengusap wajahnya yang khas baru bangun tidur. Para pelayan sudah menyiapkan air hangat untuk menyeka wajah jisung dan jisung pun menyeka wajahnya dengan kain handuk yang sudah di rendam air hangat.
"Kau bangun pagi sekali"chenle terbangun karena mendengar suara percikan air, chenle meregangkan tubuhnya dan menatap sayu ke arah jisung.
"Aku akan berlatih pedang, kau tidur kembali saja setelah mandi"jisung membantu chenle untuk membersihkan wajahnya, setelah selesai mereka seperti biasa mandi bersama.
Saat di kamar mandi, chenle mengerutkan keningnya. Mereka benar-benar sudah tidak layak untuk mandi bersama karena jisung sudah tumbuh menjadi remaja berusia 15 tahun dan begitupun dengannya. Semakin hari mereka berdua semakin tumbuh tinggi bahkan sekarang tinggi jisung sudah melebihinya.
"Sebaiknya kita berhenti melakukan ini"chenle mengeratkan bathrobe tipis yang hampir menerawang dan memperlihatkan lekuk tubuhnya.
Posisi mereka berhadap-hadapan, walaupun begitu jisung tampak acuh tak acuh dengan chenle. Judulnya mereka mandi bersama tapi saat mandi seperti ini jisung hanya membaca berbagai laporan dan informasi dari Mark.
"Melakukan apa?"jisung memiringkan kepalany bingung.
"MANDI BERSAMA APA LAGI? KAU PIKIR KITA MASIH ANAK BERUSIA 12 TAHUN?"pekik chenle kesal, ia tidak mengerti kenapa mereka selalu mandi bersama? Jisung benar-benar tidak ingin lepas darinya.
"Kau malu?"jisung mengangkat sebelah alisnya bingung, ia sudah sering melihat semua tubuh chenle bahkan ke bagian dalamnya lalu apa yang membuatnya malu-malu seperti itu?
"Kau pikir saja sendiri!"sebagai anak remaja tentunya chenle mempunyai pikiran yang terkadang menyimpang memangnya jisung tidak merasakan atau menyadari hal itu?
"Hahahaha, aku tidak mau"ucap jisung datar ia kembali membaca laporan yang ia dapat dari haechan tentang perkembangan pasukan bayangannya. Anak-anak dari pengemis itu tumbuh besar dan semakin cekat serta berguna untuk mengumpulkan informasi.
"memangnya kau sendiri tidak malu?"chenle memalingkan wajahnya lalu ia menatap jisung dengan seksama, jisung sering berlatih pedang jadi di usianya yang sekarang badannya terlihat sedikit terbentuk tidak seperti 3 tahun yang lalu.
"Untuk apa? Kita melakukan semua hal bersama, berganti baju bersama, makan bersama, bahkan tidur bersama dan aku tidur dipelukan mu lalu apa yang salah dengan rasa malu? Rasanya aku sudah tidak mempunyai rasa malu didepan mu"ucap jisung sambil menatap chenle dari atas ke bawah, ia menyadari pipi chenle memunculkan warna kemerahan sedikit dan itu terlihat lucu.
"Tidak usah malu, aku sudah sering melihat semuanya"jisung mengangkat dagu chenle supaya chenle menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•𝙳𝚎𝚟𝚒𝚕 𝙿𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎|Jichen
Randomjisung adalah pangeran terakhir dari kerajaan ostrica, pangeran ke 4 yang hebat dalam perang karena menaklukkan 21 negara dengan kekuatan perangnya. tapi ia tidak bisa naik tahta menjadi raja karena ia memiliki permaisuri laki-laki. walaupun begitu...