•extra chapter.2|

667 54 1
                                    

"Kstaria kerajaan apanya?"jena menghela nafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kstaria kerajaan apanya?"jena menghela nafas.
"Minggir"jena mendorong arlo dan yang lainnya untuk mundur.
"Lihat dengan jelas apa yang bisa ku lakukan untuk melindungi desa ini"jena bersiul, dan itu membuat para kstaria kebingungan.
"MAX! KEMARI!"teriak jena. Tak lama kuda hitam yang gagah menghampiri jena tanpa disuruh pun jena menaikinya.

Jena membuang kain kusam yang menutupi benda yang ia pegang, benda tersebut adalah pedang.

Pedang dengan sarung berwarna biru tua dan ada lambang keluarga kerajaan di barengi dengan lambang pangeran ke 3 dan tidak lupa pita berwarna merah muda tersemat di gagang pedang tersebut.

Para kstaria tercengang kaget, pedang itu di buat khusus dan ditempa di tempat kekaisaran dan tentunya hanya keluarga kerajaan asli yang boleh memegang pedang tersebut.

Chasel yang melihat pemandangan tersebut baru mengingatnya, orang yang ia temui 3 tahun yang lalu.

Jaemin luvius de ostrica, permaisuri pangeran ke 3 yang dikabarkan pergi keluar istana.

"Jadi begitu! Sihir itu akan batal jika paman jaemin membuka kain itu dari pedangnya"chasel menganggukkan kepalanya, itu adalah segel jadi setiap orang yang melihat jaemin hanya akan mengenalinya sebagai sosok jena orang desa biasa bukan jaemin dari kekaisaran.

Jaemin fokus menumpas habis para bandit yang terus berdatangan dari berbagai arah, jumlah mereka tentunya bukan hanya 50 orang! Mereka bisa lebih dari 200 orang.

Saat sudah menumpas habis 50 orang jaemin tentunya kelelahan walaupun ia menunggangi max! Jantungnya seketika sakit dan jaemin hampir terjatuh dari kudanya untungnya ada yang segera menangkapnya.

"Jaemin!"

Jaemin membuka matanya terkejut, suara yang sudah lama tidak ia dengar, suara yang ia tidak dengar selama 3 tahun muncul lagi didepannya, jeno itu jenonya.

"Bisakah kau mengambil obat yang ada disaku ku"tanya jaemin dengan lemah.

Jeno buru-buru mengambil sebuah botol kecil berisi cairan obat herbal lalu meminumkannya ke jaemin.

"Kenapa kau berbuat hal nekat!? Kenapa kau membuka segel mu!? Dasar"jeno membuang mukanya.

"Tidak ada waktu untuk berpikir, aku sudah kembali sehat"jaemin bangun dari pangkuan jeno.
"Ayo habisi bandit-bandit ini, jika semuanya selesai aku akan pulang bersama mu seperti yang ku janjikan"jaemin menoleh ke arah jeno dengan tersenyum.

Bisa di bilang ini reuni yang tak terduga, setelah 3 tahun lama nya jaemin dan jeno bertemu kembali. Walaupun begitu mereka terlihat tidak terkejut dan biasa-biasa saja.

"Begitu kah? Jadi kau menepati janji mu ya? Kalau begitu haruskah kita hajar mereka?"jeno menatap jaemin.

Jaemin mengambil pedang jeno yang jeno jatuhkan saat ia menangkapnya, pedang degan motif yang sama dengannya dan pita biru yang masih tersematkan disana membuat jaemin terkekeh. Pita itu bahkan tidak rusak dan tidak ada goresan sama sekali.

•𝙳𝚎𝚟𝚒𝚕 𝙿𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎|JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang