jisung adalah pangeran terakhir dari kerajaan ostrica, pangeran ke 4 yang hebat dalam perang karena menaklukkan 21 negara dengan kekuatan perangnya. tapi ia tidak bisa naik tahta menjadi raja karena ia memiliki permaisuri laki-laki.
walaupun begitu...
Kehidupan pertama. Scene 1 : jisung & chenle. Scene 2 : jeno & jaemin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa yang kau lakukan saat kehidupan pertama kita?"tanya chenle.
"Kehidupan pertama? Aku tidak begitu ingat tapi aku ingat beberapa hal sebelum aku pergi berperang"jisung mengeratkan pelukannya pada chenle, mereka sedang berbaring di ranjang tapi tiba-tiba chenle menanyakan hal ini membuat memorinya kembali berputar.
Dikehidupan yang pertama.
Sebelum menikah dengan chenle, jisung adalah siswa academy yang juga lulus dengan umur yang terbilang muda dan mempunyai nilai yang sempurna.
'ku dengar selain pangeran ke 4 ada yang lulus dengan nilai yang sama sempurna nya loh'
'iya kah? Dari keluarga mana?'
'dari keluar algra, dia anak duke itu loh ku dengar memang anaknya pendidm tapi dia mempunyai wajah yang cukup tampan'
Jisung menoleh ke arah kerumunan siswa yang sedang bergosip tersebut, tanpa memperdulikan langkahnya jisung pun masuk ke ruangan tes terakhir sebelum benar-benar lulus.
Jisung duduk di meja paling belakang sendirian karena sudah ramai diisi oleh murid-murid lain, saat duduk ia menoleh ke arah seorang anak laki-laki seumuran dengannya.
"Maaf yang mulia apakah saya boleh duduk disini? Tempat lain sudah penuh"
"Iya"tanpa memperhatikan anak tersebut jisung hanya menjawabnya singkat, soal dibagikan dan jisung mengerjakannya dengan serius begitu juga orang disebelahnya.
Setelah selesai dengan soal, jisung mengumpulkan kertasnya bersamaan dengan anak yang disebelahnya. Saat mereka akan pergi keluar tiba-tiba.
Bugh!
Jisung tersentak saat melihat sebuah buku dilemparkan ke anak yang berjalan disebelahnya.
"Oops maaf tidak sengaja"
Jisung melirik anak itu, ia terjatuh dan kepalanya berdarah karena buku yang dilemparkan cukup tebal. Jisung menoleh ke arah pengawas ujian yang hanya diam saja, biasanya ini ulah anak-anak yang iri dengan kepintaran seseorang dan mencoba menjatuhkannya.
"Apa kau tidak apa-apa?"jisung mengulurkan tangannya.
"A-ah iya saya tidak apa-apa"
"Ayo ku antar ke ruang kesehatan"jisung mengambil tangan anak itu untuk keluar kelas bersama. "Siapa namamu?"
"Chenle, chenle de algra" "Saya sangat berterimakasih pada pangeran yang sudah menolong saya"
Dan saat melihat wajah anak itu, jisung pun baru menyadari bahwa ia menyukainya. Chenle memiliki wajah yang cantik untuk anak seumurannya dan juga ia sangat pintar.
