•17y.o|

2.3K 267 13
                                    

Chenle meregangkan tubuhnya, ia beranjak turun dari kasur lalu menatap dirinya di cermin sambil menghela nafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chenle meregangkan tubuhnya, ia beranjak turun dari kasur lalu menatap dirinya di cermin sambil menghela nafas.

"Kenapa harus berakhir seperti ini?"chenle mengacak-acak rambutnya frustasi, beberapa jam yang lalu umur nya dan jisung baru saja menginjak usia 17 tahun jadi mereka merayakannya dengan minum-minum lalu chenle sama sekali tidak tahu bahwa kebiasaan meminum jisung itu sangat parah, jisung mabuk dan menciumnya dengan kasar dan berakhir dengan adegan ranjang.....

"Kenapa baru menyesalnya sekarang?"jisung menatap chenle yang sedang frustasi menatap penampilannya sekarang.
"Yang terjadi sudahlah terjadi"jisung kembali menutup matanya.

"Tutup mulut sialan mu!"chenle mendecak.

Mereka menetap di istana pangeran ke 4 selama satu setengah tahun lamanya karena selama itu banyak sekali kekaisaran kecil datang dan menyerbu kerajaan ostrica, untungnya jisung dan dia masih ada di ostrica jadi mereka yang mengalahkannya pasukan-pasukan tersebut.

Tok.tok.

"Yang mulia pangeran, yang mulia permaisuri apa anda sudah bangun?"tanya eli dari luar ruangan.

"Iya sudah, kami akan bersiap sendiri jadi siapin sarapan saja"teriak chenle dari dalam.

Chenle buru-buru masuk kamar mandi diikuti dengan jisung yang juga ikut membersihkan dirinya, chenle membasuh tubuhnya secara perlahan karena rasa sakit yang menjalar dibagian bawahnya serta banyak sekali tanda-tanda kemerahan yang membuat chenle benar-benar kesal.

"Aku minta maaf oke? Lain kali kita tidak melakukan nya saat keadaan mabuk"

"Kita tidak akan melakukan nya lagi"chenle memandang jisung dengan tatapan tajam tapi hanya di balas dengan senyum polos dari jisung.

Setelah selesai membersihkan diri, mereka pergi ke ruang makan untuk sarapan.

"Hari ini cuacanya sangat bagus ya"ucap lian sambil melirik malas ke arah senyum cerah jisung, ia tahu apa yang sudah tuannya lewati tadi malam.

"Ia cerah sekali sampai rasanya aku ingin mencolok langit tersebut agar menjadi mendung"cibir chenle.

Para pelayan hanya tertawa pelan melihat ekspresi chenle yang sedang di landa ke kesalan, tentu saja pelayan sudah tahu apa yang terjadi tadi malam jadi sejak pagi mereka sudah bergosip ria tentang hal ini dan itu yang membuat chenle tambah jengkel.

"Owh ya, aku tidak pernah mendengar kabar tentang chasel lagi"ucap chenle.

"Owh chasel? Ia di latih oleh william ditempat yang cukup jauh, dan sekarang ia sudah mengembangkan sihir serta kekuatan berperangnya"
"Aku juga sudah mengirimnya sebuah obat untuk mengobati wajahnya itu"

"Jadi begitu, aku senang mendengarnya"chenle mengangguk.
"lalu kita bagaimana? Apa yang akan kau lakukan untuk ke depannya?"tanya chenle, chenle memberi kode untuk semua pelayan keluar kecuali lian.

•𝙳𝚎𝚟𝚒𝚕 𝙿𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎|JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang