•black|

2.3K 295 8
                                    

Jisung menatap hewan itu dengan pandangan kesalnya, karena sejak tadi hewan itu tidak mau turun dari pangkuan chenle dan terus bermanja-manja dengan istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung menatap hewan itu dengan pandangan kesalnya, karena sejak tadi hewan itu tidak mau turun dari pangkuan chenle dan terus bermanja-manja dengan istrinya. Itu membuat hatinya diserang rasa panas yang luar biasa (cemburu).

"Bisakah kita bakar saja naga itu?"tanya jisung dengan kesal.

"Pikiran mu jahat sekali, bukan kah dia lucu? Dari pada naga dia terlihat seperti anjing kecil yang kehilangan rumah"chenle mendekatkan naga tersebut ke wajah jisung, tapi ekspresi jisung semakin runyam.
"Karena warnanya hitam kita namai blacky saja"

"Itu terdengar seperti nama anjing rabies"

Chenle hanya membalas jisung dengan tatapan tajamnya.

"Hari esok apa yang akan kau lakukan?"tanya jisung.

"Kau ingin kita melakukan apa? Kau kan juga pergi menghadap raja besok"chenle berbalik bertanya.

"Aku tidak tahu, owh ya kau belum pernah mengunjungi orang tua dan kakak mu 3 tahun terakhir ini kan?"tanya jisung.

"Sebaiknya tidak usah, masalah perang juga tidak dijadi diumumkan bahwa aku ikut kan? Jadi ratu menyarankan agar aku ikut denganmu diam-diam dan kaisar setuju"

"Loh kenapa? Aku tidak tahu tentang ini"

"Aku bisa menjadi bom kelemahan mu, jika nanti terjadi suatu bagaimana? Misalnya aku diculik atau disiksa oleh musuh"

"Omong kosong macam apa!? Kemampuan berpedang mu mirip denganku jadi bagaimana bisa kau di culik? Yang ada musuhnya kalap duluan"

"Itu perintah raja dan ratu jadi bagaimana bisa aku menolaknya, masih mending aku ikut dengan mu jika tidak bisa-bisa aku kabur dan mencari istri baru"

"Itu tidak mungkin, karena di matamu hanya ada jisung"jisung mendekatkan wajahnya pada chenle.

Pipi chenle sedikit memerah, mereka saling bertatapan untuk waktu yang lama tapi tiba-tiba hal itu dibuyarkan oleh blacky yang kakinya tak sengaja memukul pelan pipi jisung.

"apakah naga memang sebrengsek ini!?"jisung mendengus kesal.

Cup.

"Jangan marah ya"chenle mencium pipi jisung dengan cepat, ia bangkit dan pergi masuk ke kamar mandi. Jisung hanya menatap chenle dengan senyuman yang manis dan menunggu chenle keluar dari kamar mandi.

Hari memang sudah malam dan mereka harus segera beristirahat, karena besok yang mulia raja memanggil jisung untuk menghadapnya.

Setelah chenle keluar dari kamar mandi ia sudah siap memakai piyama. Malam ini blacky, naga yang baru saja mereka pungut dari seorang anak kecil akan tidur bersama mereka kedepannya.

"Aku khawatir dia akan tumbuh besar"chenle mengelus kepala blacky yang tidur didepannya sambil meringkuk.

"Dia bisa mengecil dan membesarkan tubuhnya seusai kemauaanya jadi kau tidak usah khawatir"jisung memeluk chenle dari belakang, ia menghirup dalam-dalam aroma sabun lembut dari tengkuk chenle. Padahal mereka selalu memakai sabun dan sampo yang sama tapi kenapa wangi chenle sangat lembut.

•𝙳𝚎𝚟𝚒𝚕 𝙿𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎|JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang