•plan|

1.9K 257 5
                                    

Chenle memetik sebuah bunga yang cantik berwarna ungu, itu adalah satu-satunya bunga yang bertebaran di kastil taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chenle memetik sebuah bunga yang cantik berwarna ungu, itu adalah satu-satunya bunga yang bertebaran di kastil taeyong. Hanya bunga berwarna ungu karena kata taeyong, vanica sangat menyukai bunga berwarna ungu.

"Chenle"jisung menghampiri chenle yang sedang memetik bunga.
"Di luar sangat dingin"jisung menyampirkan selimut pundak chenle.
"Bisa-bisanya kau keluar dengan pakaiaannya seperti ini"

"Maaf, aku bosan berada di dalam"chenle memandang kastil putih tersebut dengan pandangan malasnya, sudah beberapa hari mereka tinggal disini karena jisung bilang ia ingin menekuni sihirnya bersama taeyong.

"Aku minta maaf, tapi memang hanya ini yang bisa kulakukan untuk sementara jadi ku harap kau sabar disini"

"Kenapa kau merasa bersalah sekali? Tidak apa-apa bukankah ini baik akhirnya kau bisa bertemu dengan keluarga aslimu"chenle terkekeh kecil, dengan gemas ia mendekap jisung ke dalam pelukan hangatnya. Udara disini sangat dingin seperti sedang bersalju jadi saat mereka berpelukan rasanya sangat hangat.

Jisung yang tiba-tiba ditarik kedalam pelukan chenle, bola mata berganti berwarna merah dan pipi putihnya itu memancarkan warna merah muda.

"Owh lihat siapa yang malu hanya karena sebuah pelukan"chenle terkekeh, ia mengacak-acak rambut jisung yang perlahan berubah menjadi putih salju. Chenle sudah mengetahui fakta tentang ia adalah cinta pertama jisung.
"Ketika aku mati nanti apa kau akan mencarikan ku kembali dikehidupan ku selanjutnya?"tanya chenle tiba-tiba, chenle menyelipkan bunga ungu itu di telinga jisung. Warna ungu yang sangat kontras dengan rambut putih jisung membuatnya semakin menawan.

"Aku akan mencari mu sampai dimensi manapun, kau akan menjadi satu-satunya istriku yang paling berarti untukku"jisung mencium punggung tangan chenle dengan lembut.
"Jadi tunggu aku dan selalu ingat ku kapan pun, aku pasti akan menjemputmu apapun yang terjadi"

"Kata-kata yang manis, ku harap kau memegang janji tersebut"chenle mengangguk pelan, ia sedikit tersenyum karena ucapan jisung yang membuat hatinya menjadi berbedar.

"Tidak biasanya kamu membicarakan hal seperti ini"jisung memandang chenle dengan pandangan lembutnya.

"Aku hanya tidak ingin terpisah darimu, aku sudah sangat jatuh cinta pada seseorang bernama jisung yang berdiri didepan ku dan memandangiku dengan penuh cinta seperti ini"chenle tertawa pelan.

"Tentu saja kau jatuh cinta padaku setelah semua yang terjadi, aku juga selalu mencintaimu di kehidupan yang lalu maupun di kehidupan selanjutnya aku akan terus mencarimu dan menggenggam tangan mu seperti ini"
"Jadi kau juga jangan tinggalkan aku"

"Aku selalu ada disini sampai kapan pun, aku tidak pernah pergi dari pandangan mu sedetik pun jadi tenang saja"chenle membalas menggenggam tangan jisung dan mengajaknya untuk kembali masuk ke dalam istana putih.

Saat ingin masuk mereka berpapasan dengan taeyong yang baru saja pulang, taeyong memandang mereka dengan senyuman tapi dari iris matanya ia terlihat tidak baik dan bersedih.

•𝙳𝚎𝚟𝚒𝚕 𝙿𝚛𝚒𝚗𝚌𝚎|JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang