O1

2.4K 216 5
                                    

"kalian harus ikhlaskan mereka berdua" ucap yoshi yang menjadi tamu pertama mereka yang menjenguk kepergian junkyu dan jihoon di waktu yang sama.

semua orang yang datang ke pemakaman ini hanya bisa menangis, memberikan doa, dan meminta maaf atas semua kesalahan mereka kepada dua pemuda manis yang sudah tiada itu.

"hyunsuk pasti lagi depresi, jihoon kan belahan jiwanya. apalagi haruto, dia selalu bareng junkyu kemanapun dia pergi. sekarang? mungkin dia bakal kesepian" ucap ryujin yang melihat kedua pemuda yang sedang menatap kosong dua batu nisan didepan mereka.

"kasihan banget mereka. gue harap mereka nggak jadi orang gila habis ini" final ryujin sebelum dia benar-benar meninggalkan kuburan jihoon dan junkyu. hanya informasi, ryujin adalah teman sekolah menengah atas hyunsuk.

mereka sudah lama kenal, namun keduanya tidak pernah menyimpan rasa apapun, karena sama-sama menyukai sesama jenis. dan itulah yang membuat mereka merasa bisa menjadi teman baik.

sementara haruto, dia mengenal ryujin dari junkyu. karena selama sekolah menengah atas, ryujin adalah teman ekstrakurikuler tari modern junkyu. mereka sangat akrab, bahkan ryujin tahu semua kesukaan junkyu dan haruto kekasihnya.

beralih dari siapa itu seorang ryujin, kita akan kembali melihat keadaan hyunsuk dan haruto. mereka bahkan tidak berkutik dari kedua batu nisan itu. dipikiran mereka sekarang hanya tentang rindu, rindu, dan rindu.

"kak, ayo pulang. biarin kak jihoon sama kak junkyu istirahat dengan tenang dialam baru" ucap junghwan yang tidak tega melihat kakaknya yang sedari tadi menatap kosong batu nisan bertuliskan nama kekasih kedua kakaknya itu.

hyunsuk dan haruto mendengarkan ucapan junghwan, namun keduanya tidak menjawab dan hanya menatap kosong batu nisan didepan mereka.

hingga hyunsuk membuka pembicaraan terlebih dahulu kepada haruto yang akan nyambung dengannya saat ini. mereka jarang berbicara, namun kali ini mereka akan banyak bicara karena sama-sama kehilangan orang berarti dihidup mereka.

"tuhan bisa nggak ya, balikkin jihoon?" ucap hyunsuk lirih menahan air matanya. haruto mendengar ucapan hyunsuk dan tangannya terulur mengusap batu nisan milik junkyu.

"kalau tuhan bisa balikkin junkyu, gue janji bakal perbaikin semua kesalahan gue sama dia, kak" balas haruto dengan senyum sendunya. dia berusaha menahan air matanya, karena dia tahu percuma menangis jika tidak akan membuahkan hasil apapun.

"kak, boleh menyesal tapi tolong ikhlas. kak jihoon sama kak junkyu bahagia disana, harusnya kalian juga bahagia" ucap junghwan yang sudah letih melihat hyunsuk dan haruto yang berbicara sendiri.

"kita harus bawa jihoon pulang, junghwan. dia bakal kedinginan kalau tidur dibawah tanah!" ucap hyunsuk yang mendapat respon tidak setuju dari junghwan.

begitu juga haruto, dia berusaha menggali kuburan junkyu lagi. junghwan berteriak memanggil teman-teman hyunsuk dan haruto untuk segera membawa kedua kakaknya kembali kerumah.

sungguh, dia sendiri juga sebenarnya sedih atas kepergian jihoon yang selalu menjadi penasihat dalam masalah hidupnya dan junkyu yang selalu menjadi orang pertama yang membelanya jika dimarahi haruto.

tapi junghwan sadar, semakin terlarut mengingat masa lalu bersama orang yang sudah tiada, akan membuatnya menjadi ikut bersedih seperti hyunsuk dan haruto.

sebelum dia pergi dari kuburan kedua sosok yang selalu ada untuknya itu, dia mengusap kepala batu nisan itu dan tersenyum tipis.

"istirahat yang tenang, kak jihoon dan kak junkyu. junghwan bakal menjaga kak hyunsuk dan kak haruto sebaik mungkin" setelah berucap seperti itu, junghwan langsung pergi dan melihat kedua kakaknya yang berteriak rusuh meminta kedua kekasihnya itu kembali.

lalu, beginikah jadinya akhir dari kejadian kecelakaan itu? juga, jihoon dan junkyu mungkin pemeran utama paling berkesan banyak warna dalam kehidupan hyunsuk dan haruto, mereka pergi dengan cara yang sangat tragis dari dunia ini.

to be continue!

ending of tragedy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang