13

453 92 0
                                    

keesokan harinya, ryujin datang keruangan osis untuk bertemu jihoon. untungnya jihoon berada didalam ruangan itu dan sedang melihat berkas-berkas penting yang berada diatas meja.

"gue bakal ganggu lo, nggak?" tanya ryujin dengan pelan dan lembut kepada jihoon. kemudian jihoon mengadah melihatnya dan tersenyum hangat.

"nggak, emang lo ada perlu apa kesini?" balas jihoon cepat. ryujin mulai berpikir, apakah dia harus meminta bantuan jihoon? tapi kalau sampai dia di omeli lagi, mau ditaruh dimana mukanya?

"gini deh.." jihoon menunggu ryujin yang berbicara gugup kepadanya. "lo bisa bantuin gue buat ngasitau kesemua anggota klub dance supaya ngumpul buat latihan?" lanjut ryujin.

"kenapa harus gue? kan lo bisa sendiri" seakan-akan ucapan itu terdengar seperti penolakan, ryujin mulai merasa sakit hati. jihoon melihat ryujin sebentar, kemudian menghela nafas panjang dan menggelengkan kepala pasrah.

"gue kurang yakin bisa ngelakuin itu sendirian, lagian mereka juga nggak bakal patuh kalau gue yang nyuruh. semua anak disekolah ini tuh rata-rata takut sama lo" ucap ryujin menjelaskan.

"jadi maksudnya lo nggak berani sama mereka? ryu, lo itu ketua geng cewek bandel disekolah ini─ ya nggak bandel banget tapi semua orang disekolah ini juga udah tau siapa lo? kenapa harus takut?"

"gue kan cuma minta tolong doang, ji" kali ini ryujin mengeluarkan sisi lain dari dirinya. dia akan mencoba untuk membuat jihoon membantunya. kenapa begitu? tidak ada alasan, ryujin hanya ingin meminta bantuannya saja.

"yaudah deh, bawain kesini daftar nama anggota klub lo. habis ini kita langsung keruang tata usaha" ryujin mengangguk dan keluar dari ruang osis dan hendak berjalan menuju ruang klub dance.

dia mengambil kertas yang berisi nama pengikut klubnya. setelah mendapatkan kertasnya, ryujin langsung kembali menuju ruang osis.

"junkyu jarang ikut latihan, ryu?" tanya jihoon kepada ryujin yang hanya membalasnya dengan anggukan cepat. "kenapa nggak negur? tuh anak ntar malah keasikan bucin sama haruto, dia jadi lupa sama klub nya kan sekarang" lanjut jihoon.

"ya mau gimana lagi? gue juga kalau mau negur dia agak takut gitu. lo kan biasanya bakal marahin anak-anak lain kalau berani macem-macem sama junkyu" ucap ryujin sambil mengusap lengannya malu.

"santai aja, asalkan itu ada hubungannya sama masalah sekolah gue nggak bakal marahin kok. terserah lo juga kalau mau ngomel sama dia, itu kan emang tugas lo. iya kan?" ryujin mengiyakan ucapan jihoon dan luka kesalnya kepada jihoon sedikit berkurang.

ternyata disisi lain jihoon bisa menjadi seorang yang sangat hangat ya? ryujin sempat menilai jihoon orang yang cerewet dan sangat produktif. tapi sekarang dia bisa melihat sisi lain dari jihoon.

ketika mereka sudah sampai didepan pintu ruang tata usaha, jihoon langsung masuk dan diikuti ryujin yang mengekor dibelakangnya. mereka meminta izin kepada guru yang mengawas untuk meminjam mic sebentar─ dengan alasan ingin mengumumkan sesuatu yang penting.

"gue yang ngomong atau lo aja nih?" tanya jihoon kepada ryujin yang terlihat sedang menatapnya kaku. "lo aja deh ji, gue nggak mau" balas ryujin cepat sambil menggelengkan kepalanya ribut.

setelah mendapatkan penolakan dari ryujin, dengan pelan jihoon mengumumkan nama-nama anggota klub dance yang harus lebih sering hadir untuk ikut latihan. sedikit mengomel dan memperingatkan anggota-anggota klub ryujin itu supaya takut dan menurut.

selesai dari itu, ryujin mengucapkan terima kasih kepada jihoon dengan tulus. dia juga sudah melupakan rasa kesalnya kepada jihoon, karena sudah dibantu.

"makasih banyak, jihoon. kapan-kapan kalau lo butuh gue buat bantu apa aja, gue bakal siap kok" ucap ryujin sambil tersenyum senang. jihoon melihatnya tenang, kemudian membalas ucapan ryujin dengan baik.

"iya, sama-sama. gue udah bantu segini, jadi tolong sisanya lo yang atur ya? kalau ada apa-apa, kasitau ke gue aja. tapi usahakan lo bisa hadapin sendiri, oke?" ryujin mengangguk semangat. kemudian mereka berpisah didepan ruang tata usaha.

sementara junkyu, dia berjalan menuju ruang osis dan setelah sampai dia tidak menemukan jihoon. junkyu berdecak sebal, pasalnya dia marah kepada jihoon yang menurut kepada ryujin.

junkyu berjalan menuju lantai bawah, tepat sekali dia bertemu dengan jihoon yang sedang menatapnya datar. jihoon hendak melemparkan pertanyaan, tapi keburu junkyu mulai bertanya duluan.

"lo kenapa nurut sama ryujin kaya gitu?"

"emang itu tugas gue. lo sendiri gimana? kenapa jarang ikut latihan dance? gue kaget banget denger dari ryujin kalau lo sering bolos" balas jihoon sambil menatap junkyu bertanya. junkyu menghela nafasnya, kemudian menyandarkan pundaknya dipegangan tangga.

"gue males sama dia sumpah! lo tuh belum tau aja dia tuh orangnya kaya gimana?! sumpah, gue nyesel gabung sama klub dance" ucap junkyu sambil memijit kepalanya yang sekarang sedang pusing.

"gue tau banget si ryujin. dia emang bandel, tapi lo harus tau kalau dia tuh anaknya masih baik dikit. buktinya? dia masih peduli sama klubnya sendiri. udah deh kyu, mending lo masuk latihan lagi aja ya? bentar lagi bakal ada acara osis, itu penting banget kyu" jihoon meraih tangan junkyu dan menggenggamnya dengan erat. matanya menatap junkyu dengan penuh memelas memohon.

"please banget kali ini aja lo nurut sama gue, ini buat kebaikan lo juga. oke ya?" junkyu menghela nafas berat, dia tidak bisa menolak kalau jihoon sudah seperti ini kepadanya.

"iya deh iya, gue nurut! yaudah gue balik dulu ya kekelas, haruto udah nungguin!" junkyu langsung berbalik dan naik kelantai atas. sementara jihoon, dia melihat junkyu yang sudah agak jauh dari posisinya.

saat dia hendak kembali keruangan osis, tiba-tiba saja dia berpapasan dengan hyunsuk yang berjalan berendap-endap, lalu tertangkap oleh jihoon. "lo mau ngebolos ya?!"

"b-bukan gitu, hoon.. gue cuma mau kekantin bentar mau beli es teh. lagian sekarang juga dikelas lagi jamkos. boleh ya?" jihoon mengangguk kecil, tapi memberikan syarat.

"balik sebelum lima menit, gue tungguin disini" hyunsuk mengangguk cepat dan langsung berlari terbirit-birit menuju kantin. jihoon terkekeh gemas, kadang hyunsuk itu lucu.

hingga dia lupa kalau ada banyak sekali kerjaan yang diberikan oleh gurunya untuk dia kerjakan. jihoon tetap menunggu sampai hyunsuk kembali, barulah setelah itu dia akan balik keruang osis.

to be continue!

ending of tragedy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang