junghwan siuman dari pingsannya. pertama kali yang dia lihat adalah atap kamar tidurnya. kepalanya terasa sangat pusing, apalagi tubuhnya yang terasa panas.
dia berjalan menuju pintu kamarnya, namun tidak bisa dibuka. pasti seseorang menguncinya dari luar. junghwan punya sedikit tenaga untuk menggedor pintunya, namun tidak terlalu kencang dan sedikit berteriak dengan suara serak.
"KAK HYUNSUK!! BUKA PINTUNYA!!" teriak junghwan sambil menggedor pintunya. namun nihil, tidak ada suara apapun dari luar. apakah semua orang sedang pergi?
junghwan melihat kearah jendela kamarnya dan melihat keadaan diluar rumahnya. sepi sekali tidak ada orang. dengan sangat niat, dia berusaha keluar dari kamarnya dengan cara melompat dari jendela.
dirasa melompat dari posisinya sampai kebawah tanah itu tidak terlalu tinggi, jadinya junghwan sedikit takut. kemudian dia melihat kearah selimut diatas kasurnya.
dengan cepat junghwan mengikat selimutnya sampai benar-benar kuat untuk dipakai melompat kebawah. junghwan berjuang untuk bisa sampai menginjakkan kakinya dibawah sana, hingga dia berhasil dan melihat sekelilingnya yang begitu hening.
"biasanya jam segini ada tukang sayur lewat, kok tumben banget sepi ya?" junghwan berjalan menuju garasi sambil terus melihat kesekitarnya. suasananya saat ini benar-benar horror dan dingin, membuatnya sedikit takut.
"loh?" junghwan terkejut melihat garasi rumahnya yang sepi. motor hyunsuk dan haruto tidak ada, hanya menyisakan sepedanya saja.
junghwan mencoba masuk kedalam rumahnya, tapi nihil karena pintu depan terkunci. untung saja ada pintu belakang dapur, dia bisa langsung masuk dengan cepat dan melihat kondisi rumahnya yang gelap.
"mereka semua kemana ya?" junghwan menyalakan lampu ruang tengah dan melihat makanan yang berserakkan dimana-mana. dia menghela nafas berat, lalu mengambil sapu dan kain pel di gudang.
sementara itu, jihoon bersama junkyu, haruto, dan hyunsuk─ mereka sedang berada di penghakiman. sebentar lagi sidang akan segera dimulai, keluarga dari pihak jeongwoo pun sudah datang dan tidak hentinya menangis karena mendengar berita tidak menyenangkan dari jihoon semalam.
hingga yeji, pembunuh jeongwoo itu keluar dari dalam sebuah ruangan dan duduk dikursinya. tidak ada pengacara yang mendampinginya, mungkin dia sudah pasrah mengakui kesalahannya?
beberapa waktu untuk menghakimi yeji pun selesai. tidak ada yang aneh, hanya saja junkyu terus menegakkan kebenaran. yeji pun menjelaskan kenapa dia melakukan aksi pembunuhan itu.
"saya hanya kesal kepada jihoon dan junkyu, kerabat dari jeongwoo. awalnya sasaran saya adalah jihoon, tapi karena jeongwoo tiba-tiba berdiri didepan jihoon, jadinya pisau itu menusuk perutnya"
"saya bersedia dihukum sampai bertahun-tahun ataupun seumur hidup dipenjara, karena saya sudah cukup tenang bisa membalas rasa kesal saya kepada mereka dengan membunuh jeongwoo"
"dan sebenarnya saya melakukan aksi pembunuhan itu karena rasa suka saya kepada seseorang. untuk itu, mungkin tindakan saya membuat orang yang saya suka itu menjadi sedikit lega. itu saja, terima kasih"
begitulah penjelasan yeji tentang apa alasannya dan dia sangat bersedia dihukum. memang pada dasarnya dia lakukan semua itu karena cinta, tapi alangkah baiknya kalau hanya menegur dibanding membunuh.
junkyu menghela nafasnya berat, dia merasa puas dan senang. akhirnya yeji di penjarakan seumur hidup. berbeda dengan jihoon yang terus diam dari awal hingga akhir.
"diam mulu, mikirin apa sih?" tanya junkyu sambil menyenggol lengan jihoon pelan. jihoon menggelengkan kepalanya, lalu berjalan mendahului junkyu.
"mau ikut kerumahnya haruto nggak? sekalian jenguk junghwan" jihoon mengangguk kecil. dia ragu bertemu dengan junghwan, tapi dia harus tanggung jawab dan meminta maaf.
"permisi, nak.." ibu dari jeongwoo menghampiri jihoon dan junkyu yang langsung berhenti berjalan, kemudian terkejut melihat ibunya jeongwoo.
"ada yang bisa kami bantu, tante?" jihoon bertanya dengan ramah, namun dia mengkhawatirkan kondisi ibunya jeongwoo, termasuk seluruh keluarganya.
"nak jihoon, jangan terlalu dipikirkan ya? saya sudah ikhlas dengan kepergian anak saya. terima kasih sudah menjadi kakak kelas yang baik untuk jeongwoo. saya permisi dulu, semoga hari kalian menyenangkan" jihoon tersenyum tipis, raut wajah ibunya jeongwoo terlihat tulus dan benar-benar ikhlas.
tapi bagaimana dengannya? apakah dia harus menghilangkan rasa bersalahnya? tapi bagaimana bisa? "hoon, udah dibilangin sama bundanya langsung tuh" bisik junkyu sambil menyenggol lengan jihoon.
"apaan sih? ayo langsung pulang, gue mau lihat si junghwan dulu" junkyu mengangguk cepat, lalu hyunsuk dan haruto datang menghampiri mereka, kemudian mereka langsung berjalan menuju rumah.
sementara junghwan, dia sudah selesai dengan kegiatan membersihkan rumahnya dan langsung duduk di sofa panjang diruang tengah. "hah.. capek banget anjir" junghwan mengambil remote televisi diatas meja, kemudian menyalakan televisinya.
tidak ada acara yang menarik, sampai dia mendengar suara bel rumahnya berbunyi. junghwan melangkah dengan malas menuju pintu depan, kemudian membuka pintu rumahnya cepat.
"iya, siapa?─"
tidak ada orang. tapi anehnya, suasana rumahnya saat ini sangatlah berbeda dari sebelumnya. pagar yang sebelumnya bersih saja sekarang menjadi kotor.
junghwan berjalan dengan malas kearah pagar rumahnya dan mengambil selang, lalu menancapkan ujungnya di keran air, kemudian membersihkan pagarnya dengan cepat.
tapi, motor hyunsuk dan haruto sudah berada didalam garasi dan terparkir rapi seperti sebelumnya dia kembali ke masa lalu. lebih anehnya lagi, sekarang sudah sore─ sementara tadi sebelum dia keluar dari rumah keadaannya masih pagi menjelang siang.
junghwan merasakan aneh, tapi dia menghiraukan pikiran anehnya itu dan membersihkan pagar rumahnya yang kotor. tepat sekali, diwaktu dan suasana yang sama, nenek tua itu kembali muncul dihadapan junghwan.
"nenek?!─"
"bagaimana semua keadaannya, nak?"
to be continue!
KAMU SEDANG MEMBACA
ending of tragedy [✓]
Fiksi Penggemarberawal dari kepergian jihoon dan junkyu, kedua kakak junghwan menjadi gila. tapi, karena kedatangan seorang nenek tua didepan rumahnya, dia menjadi kembali kedalam masa lalunya. bxb, sukhoon % harukyu no mature content