26 agustus 2O21 / 1O.26 AM
"kak, cuma segini aja yang dibeli?" junghwan melihat keranjang belanjaan jihoon dan junkyu bergantian, kemudian melirik keranjang belanjaan miliknya yang sangat penuh.
"lo mau beli apa lagi? kita kan cuma harus beli daging, sayur, sama buah doang" ucap jihoon sambil melihat junghwan dengan tatapan malas. pasalnya, sedari tadi mereka berkeliling supermarket sampai satu jam hanya karena junghwan yang terus memilih makanan yang ini dan itu.
"beli snack yok, kak? masa ngadain party tapi nggak ada snack? nggak seru banget!" junkyu yang merasa junghwan ada benarnya juga, ikut setuju dan tadinya dia merasa malas, sekarang menjadi semangat.
"kalian mau sakit? jangan terlalu banyak makan makanan yang ada msg nya berlebihan!" jihoon memarahi junghwan dan junkyu yang langsung menundukkan kepala mereka dan memasang raut wajah sedih.
hei, ayolah! jihoon merasa bersalah karena sudah menegur mereka. tapi kalau harus makan snack terus menerus tiap hari─ apalagi junghwan yang sering ngemil snack pasti akan bahaya untuk kesehatan.
disisi lain, jihoon merasa kalau hanya hari ini saja mereka bisa melepas penat. jadinya dia memutuskan untuk mengikuti keinginan junghwan, walaupun sedikit ragu.
"yaudah beli sana, tapi jangan terlalu banyak. beli seperlunya aja!" jihoon sedikit berteriak karena junghwan yang langsung berlari meninggalkan keranjang belanjaannya dihadapan jihoon dan mengambil keranjang belanja baru.
jihoon melihat kearah junkyu yang sedang diam menundukkan kepalanya, sangat terlihat kalau dia sedang tidak dalam suasana hati yang baik. sebagai teman yang sangat peka, jihoon menepuk pundak junkyu dengan pelan dan junkyu pun menoleh.
bukannya bertanya, jihoon malah tertawa. entah kenapa raut wajah junkyu terlihat sangat lucu, sehingga membuat junkyu sendiri yang melihat jihoon tertawa jadi ikut tertawa.
"ANJING MUKA LO NGAKAK BANGET WOY!"
"LO JUGA HOON HAHAHAHAHAHAHA"
setelah tertawa sampai kelelahan, jihoon mulai bertanya kepada junkyu apakah dia baik-baik saja atau tidak? junkyu menggeleng, artinya dia tidak baik-baik saja.
"kenapa, kenapa? coba cerita sama gue, lo lagi berantem sama haruto ya? atau gara-gara si ryujin?" junkyu menggeleng dan tersenyum tipis. ini bukan tentang haruto atau siapapun, tapi sekarang suasana hatinya sedang buruk karena firasat anehnya dari tadi pagi.
"hoon, gue boleh jujur nggak sama lo?" jihoon mengangguk cepat dan menunggu ucapan junkyu selanjutnya. "dari tadi pagi gue ngerasa nggak enak banget. hari ini tuh kaya gimana ya.. kaya menurut gue tuh hari terakhir?"
jihoon yang paham maksud junkyu langsung menepuk pundak junkyu dengan pelan. kemudian dia menutup mulutnya yang menganga tidak menyangka.
karena pasalnya, tadi pagi juga dia terus merasa kalau ada sesuatu yang buruk mungkin terjadi. bahkan junkyu pun ikut merasakan apa yang dia rasakan dan benar saja, jihoon juga merasa kalau hari ini akan menjadi hari terakhir untuknya.
memang ya, mereka berdua itu sama saja.
"gue juga ngerasa gitu dari tadi pagi, kyu! tapi lo mikir nggak sih kalau itu tuh cuma perasaan doang? baiknya kita mikir positif aja nggak sih?" junkyu tersenyum tipis mendengar jawaban jihoon.
"tadinya gue juga mau mikir positif, hoon. tapi gue cuma takut aja kalau emang bener hari ini bakal jadi yang terakhir. gue.. cuma takut" jihoon menepuk pundak junkyu dengan pelan, lalu menatap mata junkyu dengan lekat.
"selama gue bilang semuanya bakal baik-baik aja, lo harus percaya sama gue. jangan mikir negatif, nanti bakal beneran kejadian loh. sekarang mending kita fokus ke party aja ya? hilangin pikiran negatif lo itu" jihoon tersenyum manis ketika mendapat anggukan kepala dari junkyu.
kemudian junghwan datang menghampiri mereka dengan keranjang belanja yang penuh dengan aneka macam snack. setelah itu mereka berjalan menuju tempat kasir.
***
— 21.29 PM
mereka semua berkumpul di ruang tengah. junghwan membawa jeongwoo ikut merayakan pesta kecil-kecilan bersama mereka. sekaligus ingin menjalani rencana mereka nanti.
selama pesta itu berjalan, semuanya baik-baik saja. haruto yang sangat senang dan hyunsuk yang terlihat sangat menikmati pesta hasil idenya. jihoon dan junkyu yang juga menyanyi banyak lagi bersama pasangan mereka, sampai lupa dengan firasat buruk mereka.
junghwan dan jeongwoo terus memantau keadaan sampai waktu menunjuk pada pukul sepuluh malam. tepat sekali junghwan ingat kalau jihoon dan junkyu meminta izin untuk kerumah mereka, mengambil piyama dan akan kembali.
ya, seingat junghwan hyunsuk akan menawarkan untuk mengantar mereka kerumah, tapi jihoon dan junkyu menolak karena mereka akan membeli sesuatu dulu.
dan benar saja. ingatan junghwan sangat benar. setelah jihoon dan junkyu sudah berada diluar rumah, junghwan langsung mengajak jeongwoo untuk mengikuti mereka dari belakang.
"kita ikutin dari belakang? nggak mau jalan bareng aja nih? takutnya ntar malah bener-bener dibunuh nanti" junghwan menyuruh jeongwoo untuk diam dan mengikuti triknya saja.
hingga saat mereka melihat seseorang yang berpakaian serba hitam mulai menghampiri jihoon dan junkyu, disitulah jeongwoo langsung berlari menghampiri jihoon dan junkyu, tapi sayangnya kejadian tidak menyenangkan pun terjadi.
SREK!
junghwan menutup mulutnya dengan rapat, dia melihat jeongwoo yang jatuh tersungkur ke bawah tanah saat orang aneh itu menusukkan sebuah pisau ke perut jeongwoo yang membuat darahnya keluar, mengalir ke jalanan.
jeongwoo yang jatuh pingsan ke tanah itu tersenyum tipis. setidaknya dia menolong jihoon, karena pisau tadi hendak menusuk kearah perut jihoon.
"JEONGWOO!" junkyu dan junghwan berteriak dengan sangat keras, berbeda dengan jihoon yang melihat kearah orang yang menusukkan pisau di perut jeongwoo.
benar, dia melihatnya.
itu hwang yeji, salah satu anggota geng ryujin. tanpa basa-basi jihoon menarik pisau ditangan yeji dan melemparnya kesembarang arah, kemudian menahan tangan yeji dengan sangat erat─ membuat wanita itu tidak bisa lari dari tempatnya.
junghwan menelepon ambulans untuk membawa jeongwoo kerumah sakit sebelum jeongwoo akan kehabisan darah. dengan takut dan panik dia memeluk jeongwoo, bahkan sekarang pun dia menangis.
junkyu yang melihat jihoon menahan pelaku dari kejadian barusan pun langsung saja memukul pelakunya, membuat hoodie yang menutup kepala pelaku itu terbuka begitu saja, menampilkan wajah orang yang dia kenal.
"LO TEMENNYA SI RYUJIN ITU KAN?!"
"KENAPA LO NUSUK ORANG HAH?!"
"APA TUJUAN LO NGELAKUIN INI?! JAWAB!"
junkyu yang tersulut emosi, membentak bahkan sampai meneriakki yeji. kemudian yeji melihatnya dengan tatapan mata yang menyorot tajam, lalu tertawa kecil.
"karena gue suka sama ryujin"
to be continue!
KAMU SEDANG MEMBACA
ending of tragedy [✓]
Fanfictionberawal dari kepergian jihoon dan junkyu, kedua kakak junghwan menjadi gila. tapi, karena kedatangan seorang nenek tua didepan rumahnya, dia menjadi kembali kedalam masa lalunya. bxb, sukhoon % harukyu no mature content