jihoon baru saja selesai membersihkan tubuhnya, dia mengambil bathrobe didalam lemari kamar mandi, lalu keluar dari dalam kamar mandi dengan langkah pelan.
menolehkan kepalanya kearah ponsel diatas meja belajarnya, kemudian dengan cepat mengambil benda pipih itu dan melihat sepuluh panggilan tidak terjawab dari junghwan.
jihoon mengernyitkan dahinya dan dipanggilan ke sebelas dari junghwan, dia mengangkatnya dan mendengarkan suara junghwan yang tergasa-gesa.
"kak jihoon! sekarang harus telpon kak hyunsuk! dia tadi pergi ikut balapan lagi kak! halo? kak ji─"
"ditempat biasa?" tanya jihoon dengan suara panik. dia mendengar junghwan yang mengiyakan ucapannya dan setelah itu dia mematikan teleponnya sepihak, kemudian buru-buru memakai pakaiannya dan berjalan keluar dari rumahnya.
didalam pikirannya hanya tentang hyunsuk. kenapa hyunsuk melakukan balapan lagi? hyunsuk sudah berjanji kepadanya akan meninggalkan klub balapannya itu.
kenapa jihoon memintanya? karena satu hal, jihoon takut hyunsuk akan mengalami kecelakaan dan jihoon tidak suka dengan byunggon. menurutnya, byunggon itu berandal dan harus jauh-jauh dari hyunsuk.
"taxi!" jihoon melambaikan tangannya kearah mobil taxi yang berada didepannya. saat taxi itu berhenti, dia langsung membuka pintu mobil dan duduk dengan perasaan takut.
jihoon meminta supir taxi itu untuk mengantarnya ke jalan raya yang cukup dekat di rumahnya, tempat balapan hyunsuk. dengan perasaan takut yang bercampur dengan khawatir, jihoon menunggu sampai dia sampai.
mencoba untuk menelpon hyunsuk namun nihil, ponsel hyunsuk mati dan itu pasti sengaja. kalau tidak begitu, pasti byunggon mengambil ponsel hyunsuk. jihoon menggigit kukunya dengan cemas, sampai dia tiba ditempat tujuan.
benar saja, matanya menangkap sosok hyunsuk dan teman-teman balapan hyunsuk yang sedang bersiap-siap untuk balapan. jihoon membayar uang taxi dan langsung keluar dari dalam taxi dengan buru-buru.
"CHOI HYUNSUK!"
telat, satu kata untuk jihoon.
hyunsuk sudah menancap gas motornya dan melakukan pertandingan dengan musuhnya. jihoon dengan terburu-buru berlari kearah garis start pertandingan balapan itu. dia menangis dan berjalan mencari byunggon.
dengan kesal dan penuh emosi, jihoon menarik kerah baju byunggon dan memukul pipinya dengan keras. byunggon jatuh tersungkur ke tanah dan langsung berdiri lagi, lalu menahan rasa ingin memukul jihoon.
byunggon menarik bahu jihoon dengan kuat, lalu menatap mata jihoon lekat. "dengarin gue! hyunsuk sendiri yang mau datang kesini lagi! kalau lo mau marah, luapin aja sama hyunsuk! jangan sama gue! asal lo tau ya ji, hyunsuk tuh capek sama lo!"
jihoon menghempis tangan byunggon yang menyentuh bahunya. dengan tajam jihoon menatap mata byunggon. "terus lo pikir gue percaya?!" ya, tidak mungkin. menurutnya hyunsuk tidak mungkin kembali melakukan balapan kalau byunggon tidak mengajaknya.
"hah.. lo nggak percaya?" byunggon mengambil ponselnya didalam saku celana, kemudian memperlihatkan ruang percakapannya bersama hyunsuk dan rekaman otomatis teleponnya tadi.
"sekarang udah percaya?" jihoon tertawa kecil, dia hanya merasa ingin menghilang sekarang. bagaimana bisa hyunsuk melakukan ini padanya? disaat dia ingin mengobati luka masa lalu dengan mencari kesibukkan, hyunsuk malah menambah beban pikirannya.
hei, hanya menyuruh untuk menunggu dan bersabar. apa semua itu sulit? tapi, disatu sisi jihoon harus sadar kalau yang diucapkan byunggon itu benar. siapa sih yang tidak lelah menunggu? jihoon harusnya tahu, hyunsuk punya batas kesabaran dan ingin bebas melakukan apa yang dia inginkan. tapi.. dari semua hobi yang hyunsuk suka, kenapa harus balapan?
jihoon duduk di bangku yang berada di dekat area balapan. dia mulai berpikir keras. apa yang harus dia lakukan? apa dia harus bertanya? tapi kalau dia bertanya, bukankah itu mengganggu privasi hyunsuk? sial, jihoon benar-benar frustasi.
"mending lo pulang sekarang" byunggon menghampiri jihoon dan memberikannya sebotol air minum. jihoon mendecak sebal dan mengadah melihat byunggon yang menyuruhnya mengambil minuman dan pulang.
"mood hyunsuk lagi nggak bagus sekarang. dia kesini cuma buat nyari kesenangan aja, kalau dia kecelakaan─ gue bakal tanggung jawab" lanjut byunggon sambil tersenyum tipis. jihoon yang terlalu mudah percaya dan termakan dengan kata-kata orang, berusaha untuk meyakinkan dirinya.
"lo serius?" tanya jihoon dengan ragu-ragu. byunggon mengangguk kecil dan setelah itu jihoon beranjak dari duduknya dan hendak pulang. tapi sebelum itu, dia melihat byunggon yang melihatnya dari belakang.
"tolong jaga hyunsuk, gue nggak mau dia lecet sedikitpun. janji juga sama omongan lo barusan" byunggon mengangguk. disini memang tugasnya hanya perlu menjaga hyunsuk. sebagai teman dekat yang baik, sejauh ini byunggon tidak pernah membuat hyunsuk terluka.
tapi byunggon hanya kecewa, setelah hyunsuk mulai menjalin hubungan bersama jihoon, hyunsuk tiba-tiba mengatakan padanya kalau akan keluar dari klub balapan. tapi, byunggon pernah mengatakan kepada hyunsuk kalau dia bosan, hyunsuk bisa datang kapan saja untuk kembali bertanding balapan bersamanya.
dan malam ini, hyunsuk benar-benar kembali. hyunsuk menceritakan semuanya kepada byunggon, dia yang lelah dan bosan menunggu jihoon. sekarang, tugas byunggon hanya perlu menjaga dan membuat hyunsuk lepas dari rasa lelah dan bosannya.
sementara jihoon, dia meremas botol air minum diberikan byunggon tadi. dia melemparnya dengan kasar dan penuh kesal ke bawah tanah. hatinya terasa sakit dikala memikirkan hyunsuk yang lelah dan bosan kepadanya.
lantas, apa yang harus dia lakukan?
luka masa lalunya saja belum sembuh secara total, apalagi sekarang dia harus menerima fakta hyunsuk yang bosan kepadanya. kenapa semuanya menjadi sangat rumit?!
jihoon menghela nafasnya berat dan merogoh saku celananya, mengambil ponsel dan kemudian menelpon junkyu. hanya junkyu satu-satunya orang yang akan membuatnya lepas dari letihnya.
"JIHOON LO UDAH NYURUH KAK HYUN─"
"kyu, temenin gue makan di tempat es krim mau nggak? gue lagi ngidam es krim banget nih" ucap jihoon mengalihkan pembicaraan junkyu. dengan penuh antusias jihoon bisa mendengar suara teriakkan junkyu yang mengiyakan ajakkan jihoon.
"AYO AYO! MAU DIDEKAT RUMAH LO KAH?!"
"iya. cepet ya datangnya, jangan telat" jihoon langsung mematikan panggilan suara itu dan memasukkan ponselnya kedalam saku celana. dia menghembuskan nafas panjang dan mencari taxi kosong untuk pergi menuju kedai es krim didekat rumahnya.
sekaligus menceritakan kepada junkyu tentang perasannya hari ini. tidak lupa juga membahas hyunsuk yang pada akhirnya dia tidak jadi menegur dan memarahi hyunsuk. jihoon benar-benar tahu tempatnya.
to be continue!
KAMU SEDANG MEMBACA
ending of tragedy [✓]
Fanfictionberawal dari kepergian jihoon dan junkyu, kedua kakak junghwan menjadi gila. tapi, karena kedatangan seorang nenek tua didepan rumahnya, dia menjadi kembali kedalam masa lalunya. bxb, sukhoon % harukyu no mature content