O2

1.4K 184 8
                                    

junghwan sedang melihat haruto dan hyunsuk yang duduk di sofa, menonton televisi sambil tertawa, berita yang mereka tonton itu tentang korban kecelakaan.

miris melihat kedua kakaknya yang selalu bersikap tidak bisa ikhlas dan berbeda dari yang sebelumnya. bahkan hyunsuk dan haruto jarang makan, tidur, juga sudah berhenti berkumpul bersama teman-teman mereka.

junghwan datang mendekat kepada hyunsuk dan haruto, duduk diantara mereka, kemudian menghela nafas berat. dia sedang berusaha untuk meminta hyunsuk dan haruto makan, tapi kali ini dia tidak tahu akan berhasil atau tidak?

"kak hyunsuk, buka mulutnya dong" ucap junghwan sambil menyondorkan sesendok nasi kearah mulut hyunsuk. sementara pria yang lebih tua menggelengkan kepalanya, lalu mendorong sendok junghwan dari depan mulutnya.

"kak haruto, ayo makan bareng junghwan?" haruto menggeleng dan fokus menonton televisi didepannya. junghwan menundukkan kepalanya, menghela nafas berat.

bahkan hyunsuk dan haruto tidak pernah bicara padanya, karena mereka berdua mungkin menganggap junghwan tidak ada? kemudian, hyunsuk dan haruto yang jarang membuka interaksi diantara mereka, kini menjadi lebih akrab setelah kepergian kekasih mereka itu.

junghwan beranjak dari duduknya diatas sofa dan berjalan menuju dapur dengan tangannya yang membawa piring yang masih penuh dengan makanan. mau tidak mau, makanan itu terpaksa harus dibuang. karena junghwan sendiri sudah kenyang untuk makan makanan sisa kakaknya.

kemudian junghwan duduk di kursi meja makan, melihat kedua kakaknya dari kejauhan. dan setelah itu melihat mereka berbicara berdua dengan wajah serius.

"gue kecewa sama tuhan. katanya kalau mau minta sesuatu, bakal langsung dikabulkan. tapi apa? gue minta jihoon kembali aja tuhan nggak mampu" ucap hyunsuk sambil menghela nafas berat. haruto yang duduk disebelahnya mengangguk setuju.

mereka memang sering beribadah kepada tuhannya setelah kepergian jihoon dan junkyu. tujuan mereka berdoa hanya untuk meminta kedua pemuda manis itu kembali kepada mereka. tapi yang namanya sudah beda alam, tidak akan pernah bisa kembali lagi.

junghwan yang mendengar tuturan hyunsuk menggelangkan kepalanya kecewa. memang dia selalu mencontohkan apa yang dilakukan kakaknya, namun kali ini dia tidak bisa.

dia harus memaksa diri untuk bangkit, tidak ikut berpartisipasi bersama kedua kakaknya yang memang sudah sangat gila. junghwan sendiri yakin kakaknya itu sedang mencoba mengakhiri hidup tanpa sepengetahuannya.

drrt drrt

junghwan mengambil ponselnya yang berletak disampingnya. melihat panggilan masuk dari jeongwoo, sahabatnya. jari jempolnya menggeser tombol hijau, lalu mendengar suara jeongwoo diseberang sana.

"hwan, gimana kabar kakak lo?"

junghwan menghela nafasnya berat. jeongwoo bisa mendengar suara nafas junghwan yang berat, membuatnya ikut mencontohi junghwan.

"ya lo tau kan? gue nggak bakal berhasil bikin mereka lupa sama kak jihoon dan kak junkyu. mereka masih gila kaya kemarin, woo"

"lo yang sabar, hwan. gue bakal kesana kalau bunda gue udah pulang kerja nanti"

"iya woo. lo nggak kesini juga nggak apa-apa kok, lagian kan lo harus ngurus ad─KAK HARUTO!" junghwan berteriak melihat haruto yang sedang berusaha membanting vas bunga diatas kepalanya.

"haruto kenapa hwan? gue kesana sekarang!"

jeongwoo mematikan teleponnya dan nafasnya terburu-buru. dia melihat adiknya yang sedang sibuk bermain sambil menonton acara televisi anak-anak.

"yewon, nanti kakak balik lagi ya? kalau kakak pulangnya lama, bilang ke bunda kalau kakak kerumah teman, oke?" yewon mengangguk paham. setidaknya dia belajar bicara bersama jeongwoo walaupun tidak terlalu lancar.

"iyah tatak, nawnti puwlang cewpat ta!" jeongwoo mengelus kepala yewon dengan sayang sebelum dia pergi dan setelah itu meninggalkan yewon yang tersenyum manis kepadanya.

sementara junghwan, dia panik karena haruto hampir mencelakai dirinya sendiri. berbeda dengan hyunsuk yang masih dengan tenang menonton televisi, tidak peduli dengan haruto.

"kak hyunsuk! kak haruto mau bunuh diri, kak! tolong bantu aku, kak! kak hyunsuk tolong kak haruto!" junghwan lelah, tapi dia berusaha menghentikan haruto dan memanggil hyunsuk berulang kali.

"junghwan, biarin aja haruto bunuh diri. dia pintar, mau nyusul junkyu" ucapan hyunsuk membuat junghwan membolakan matanya. sial, dia tidak percaya dengan kata-kata hyunsuk barusan.

junghwan menarik vas bunga dari tangan haruto, kemudian menyembunyikannya di dalam lemari kaca. haruto kembali duduk di sofa, menonton televisi bersama hyunsuk, lalu mereka tertawa bersama, lagi.

"ya tuhan, aku butuh kak jihoon dan kak junkyu" ucap junghwan lirih, dia tidak bisa hidup dengan kondisi kakaknya yang tidak normal seperti ini.

ding dong!

"junghwan! ini gue, jeongwoo!"

to be continue!

ending of tragedy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang