1O

590 99 2
                                    

"HAH?! LO SERIUS? ANJIR GIMANA SIH?!" teriak junkyu dengan histeris, tidak menyangka, sekaligus terkejut. orang-orang yang berada disekitarnya menatap junkyu dengan sinis usai terlonjak kaget. bukan hanya orang-orang itu saja, jihoon sendiri pun ikut terkejut.

"ish! lo tuh jangan teriak gitu dong, kasian orang-orang dengerin suara lo! ini telinga gue juga udah dengung banget ini.." ucap jihoon menegur junkyu yang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

ya, setelah jihoon bercerita tentang hyunsuk dia menjadi sangat terkejut. bagaimana bisa jihoon tidak marah kepada hyunsuk? lalu apakah jihoon baik-baik saja kalau misalnya byunggon mengingkari janjinya? junkyu benar-benar takut. dia tidak bisa melihat jihoon semakin banyak pikiran nanti.

tapi melihat kondisi temannya yang terlihat baik-baik saja dan membiarkan hyunsuk bebas melakukan apa saja, membuat junkyu semakin berpikir. apakah benar jihoon bisa bertahan seperti ini?

"ya maaf! tapi lo serius bakal ngebiarin hyunsuk gitu aja? kan lo udah pernah cerita ke gue kalau nggak suka sama cowok balapan.." jihoon terkekeh-kekeh kecil, kemudian melihat junkyu dengan tatapan hangat.

"itu hak nya dia, kyu. mulai sekarang gue bakal ngejadiin cowok yang suka balapan masuk ke list tipe cowok idaman gue. udah ya? lo jangan khawatir gitu, gue baik-baik aja kok" ucap jihoon menjelaskan. dia jujur dengan ucapannya, dia juga berjanji tidak akan menyesal.

"tapi kan hoon.."

"udah. ini masalah gue sama hyunsuk. jangan khawatir, gue bakal baik-baik aja kok" jihoon berusaha membuat junkyu yakin dengan ucapannya. walaupun sebetulnya junkyu masih ragu, tapi mau bagaimana lagi? jihoon itu mau dikasihtau berapa kali pun tidak akan pernah paham.

junkyu hanya takut kalau nantiya jihoon terluka, hanya itu saja. apalagi menurutnya hyunsuk itu liar, seperti yang diceritakan haruto. dari awal pun junkyu tidak setuju dengan jihoon yang memiliki hubungan spesial dengan hyunsuk. lantas dia harus apa? mendukung salah, menonton saja pun salah.

"woy, itu es krimnya dimakan udah meleleh!" jihoon membuat junkyu celingak-celinguk dan bangun dari lamunannya. kemudian junkyu melihat es krimnya yang mulai mencair. dengan cepat dia melahap habis es krimnya.

"gue udah selesai, lo cepet makannya" junkyu dengan santai duduk disamping jihoon sambil membersihkan ujung bibirnya yang terdapat bekas es krim. jihoon mengangguk kecil dan melahap es krimnya juga.

ah ya, untuk masalah jihoon yang setuju dengan hyunsuk ikut kembali masuk dalam klub balapannya, dia akan bertanya besok. hanya ingin melihat hyunsuk yang akan jujur mengungkap semuanya atau hyunsuk yang akan mengubur semua kejujuran itu sendirian.

setelah jihoon mengabiskan es krimnya, mereka langsung pulang. diperjalanan menuju rumah, junkyu terus melihat jihoon yang terlihat santai. rasa keraguan junkyu mulai hilang, tapi meyakinkan dirinya itu sangat sulit. padahal itu semua adalah tentang hubungan hyunsuk dengan jihoon. tapi kenapa dia sangat peduli?

jadi, dulu jihoon punya trauma. saat mereka berteman dari kecil, junkyu sering melihat jihoon mencoret-coret bukunya dengan tulisan 'aku nggak suka pria pembalap motor!' hingga junkyu bertanya kepadanya dengan baik-baik dan jihoon menjawab pertanyaannya dengan raut wajah takut.

"kenapa kamu nggak suka pria pembalap motor?"

"ayah aku jahat! dia itu suka mukul ibu! waktu habis dia pulang balapan motor, dia langsung mukul ibu! aku pernah lihat mereka bertengkar! ayah jahat! aku nggak suka!"

berakhir dengan jihoon yang menangis tersedu-sedu dan junkyu yang memeluk jihoon dengan erat sambil menenangkan temannya itu.

astaga, jihoon benar-benar. junkyu sangat suka dengan tipe orang seperti jihoon, sangat plin-plan yang berbalik dengan dirinya yang sangat perfeksionis.

ending of tragedy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang