12

482 86 1
                                    

ryujin sedang melakukan latihan dance bersama sejumlah anggota klub nya. hari ini pun jumlah orang yang ikut latihan sama seperti kemarin, hanya sekitar tiga orang saja.

"istirahat dulu sepuluh menit!" ucap ryujin yang langsung mendapatkan jawaban sopan dari tiga orang itu. ryujin berjalan keluar dari ruangan klubnya dan hendak menuju keuangan osis, ingin bertemu jihoon.

baru saja sampai didepan pintu, ryujin bisa mendengarkan suara jihoon yang sedang bersama seseorang, siapa lagi kalau bukan hyunsuk? dengan pelan-pelan dia mundur kebelakang dan tertawa kecil.

"katanya ketua osis baik, tapi kok malah sibuk ngebucin?" gumam ryujin sambil mendecih, melangkah pergi dari depan ruangan osis.

padahal tadinya dia ingin datang keruangan osis karena ingin mengeluhkan masalah anggota klub dance yang tidak meningkat dan membutuhkan jihoon untuk mengumumkan besok kepada anggota klub dance supaya bisa ikut latihan.

tapi dia tidak bisa hari ini, karena jihoon yang terlihat sibuk dengan hyunsuk. mereka bahkan sangat asyik berduaan sampai suaranya kedengaran diluar ruangan.

"woy!" ryujin mendengar suara yang tidak asing itu dan benar saja, dia melihat yeji yang berjalan mendekat kearahnya dengan senyum yang sangat lebar.

"habis dari ruangan osis? si jihoon marahin lo lagi kaya kemarin ya?" tanya yeji sambil berjalan disamping ryujin. ditangannya ada segelas air putih yang sebenarnya akan dia berikan kepada ryujin, tapi melihat kondisi ryujin yang sepertinya sedang kesal, dia merasa nanti saja memberikan airnya dan harus mendengar cerita ryujin dulu.

"gue emang habis dari sana, tapi nggak masuk karena takut ganggu. tapi sumpah gue rada kesal gitu sama jihoon" yeji mendengarkan ucapan ryujin. dia tidak terlalu dekat dengan jihoon, tapi setelah tahu ryujin kesal kepada jihoon dan mungkin menyimpan amarah─ yeji jadi ikut merasakan kesal juga.

"temennya dia juga tuh, si kim junkyu. dia tuh anggota klub dance juga, tapi si jihoon nggak pernah ingetin junkyu buat hadir latihan. gila, menurut gue si jihoon tuh sok banget" lanjut ryujin dengan nada suaranya yang menjadi meninggi dan terdengar kesal.

"yaudah, lo kan bisa lapor aja langsung sama kepsek. apa susahnya sih?" ucap yeji memberikan pendapat, namun ryujin langsung melihatnya sinis. "apa? kepsek? nggak mungkin dia mau dengerin gue, yang ada ntar gue malah di hakimin, dibilang nggak becus. terus ntar si jihoon malah di bawa-bawa, habis itu dipuji. nggak adil banget kan?" mendengar perkataan ryujin, semakin membuat yeji kesal.

apa benar begitu? itu semua tidak adil menurutnya. yeji pernah mengagumi jihoon karena rajin dan sangat teladan sekali, tapi setelah mendengar cerita ryujin, rasa kagum yeji kepada jihoon berkurang. memang rajin, tapi kesannya mencari muka. begitu menurutnya.

"terus lo gimana? mau nyimpan rasa kesal lo dalam-dalam ke dia gitu aja?" ryujin berhenti melangkah, kemudian menoleh kearah yeji. "gue harus gimana lagi? mau marah salah, mau nahan juga salah.." ucapan ryujin membuat yeji merasa tidak enak.

dia sangat menyukai ryujin, sampai sangat terpkirkan dengan ucapan ryujin barusan. kalau ryujin tidak bisa mengungkap rasa kesalnnya kepada jihoon, kalau begitu menurutnya biarkan dia saja yang bertindak. dia akan menyusun rencana, tapi tanpa sepengetahuan ryujin.

tanpa mereka sadari, sedari tadi junghwan dan jeongwoo mengintip mereka dari kejauhan. mereka bisa mendengar semua percakapan antara ryujin dan yeji. disini, teka-teki baru saja dimulai.

"sekali lagi, menurut lo siapa pembunuhnya?"

***

junkyu sedang duduk disofa ruang tengahnya ditemani haruto yang sedang memeluknya dengan erat. seperti biasa, mereka sedang menonton film kartun yang tayang di televisi.

sambil memakan kue dengan beberapa makanan pesan antar yang tadi dipesan haruto untuk mereka berdua.

"haruu" panggil junkyu kepada haruto yang langsung berdehem, menyahutnya. "lo tuh suka nggak sih sama karakternya ryujin?" tanya junkyu sambil memakan kentang goreng ditangannya.

"ryujin? orang yang ngajarin lo dance itu?" junkyu mengangguk cepat, lalu haruto menjawabnya dengan negatif. "gue nggak suka, dia keliatan kaya anak nggak bener"

"maksudnya?"

"coba lo liat aja deh pergaulannya. dia bikin geng sendiri kan? udah gitu isi orang-orangnya nggak waras semua" komentar haruto yang langsung disetujui junkyu dengan antusias.

"BENER! itulah kenapa gue males banget ikut latihan dance. udah gitu dia sering banget ke ruangan osis, pasti dia tuh caper ke jihoon nggak sih?!" ucap junkyu sambil memasang raut wajah kesal.

"nggak mungkin lah, dia kan suka sejenis. lagian untuk apa juga sih mikirin dia? udah, makan aja tuh semuanya sampai habis biar pipinya makin gembul" junkyu tersenyum senang dan memukul lengan haruto pelan.

"jangan nyesel ya kalau semisal gue gendutan! awas ntar lo komplain bilangin gue gemuk!" haruto terkekeh kecil dan mengangguk kecil. kemudian mereka lanjut menonton dengan tenang sampai waktu menunjuk pukul tujuh malam.

to be continue!

ending of tragedy [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang