4. Hurt's So Good

186 122 11
                                    

Jimin sadar betul akan sikapnya pada jikyung hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin sadar betul akan sikapnya pada jikyung hari ini. Perempuan Lim itu pasti sedih dan kecewa karena sikap Jimin yang seperti mengabaikannya. Mau bagaimana lagi, ia teramat bahagia dan sedih di sisi lain karena Jikyung mengalami kecelakaan.

Jimin tidak akan pergi hari ini jika bukan karena Minnie memintanya menemani sarapan.

Gadis berusia lima tahun itu begitu lahap memakan makanannya, meninggalkan beberapa jejak remahan yang di timbulkan ayam crispy yang sedang Minnie makan. Jimin meraih selembar tissue di atas meja, mengusap pelan pada permukaan wajah Minnie.

Menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan melihat bagaimana anak itu menghabiskan makanannya tidak membuat pikiran Jimin teralih dari Jikyung, yang ada semakin khawatir dengan kondisinya.

Awalnya ia senang mengetahui Minnie adalah putrinya, tapi rasanya aneh ketika ia menyadari Minnie bukanlah anaknya bersama Jikyung—melainkan bersama mantan kekasihnya.

"Appa... Kasihan ya Ji imo sedang sakit." celoteh Minnie. Setidaknya memecah kecanggungan antara dirinya dan Soo Hyun

"Minnie sayang tidak dengan, Ji imo?" tanya Jimin dengan lembut.

Minnie mengangguk sebagai jawabannya. "Iya. Minnie sayang sekali Ji imo dia orang yang baik karena selalu berjanji pada Minnie untuk membawa appa pulang."

Penuturan Minnie sukses membuat Jimin sedikit terkejut bukan main. Bagaimana bisa Jikyung menjajikan hal yang akan membuatnya begitu sakit hati, apa lagi dengan menepati janjinya ini.

Hening sejenak, suara detik jarum jam dinding rumah sakit mendominasi penjuru kantin. Kendati ramai oleh pengunjung yang berdatangan untuk menjenguk kerabatnya. Jangan lupakan presensi Soo Hyun yang sedari tadi memperhatikan anak dan ayah itu.

"Minnie boleh appa bertanya?"

"Mm..."

"Dari mana Minnie mengenal, Ji imo?"

Soo Hyun mengerutkan dahinya tidak suka atas pertanyaan Jimin pada putrinya. "Kenapa bertanya seperti itu?"

Pada akhirnya, suasana kembali berubah. Rasa ingin tahu pria Hyun itu sangat tinggi, tapi tidak ingin bertanya pada istrinya bagaimana dan kapan ia telah mengetahui semuanya.

Tidak mendapatkan jawaban dari pria di hadapannya Soo Hyun kembali membuka suaranya. "Pergi dan tanyakan pada istrimu bagaimana bisa kami bertemu. Jangan libatkan putriku dalam masalah ini. Aku tidak suka dia terlibat dalam masalah orang dewasa."

Jimin mengubah posisi duduknya, menatap tajam pada Soo Hyun. "Kenapa tidak kau saja yang ceritakan? Dan kenapa mesti istriku yang menceritakan semuanya, jika kau saja bisa." Jimin sengaja menekan bagian kalimat ketika mengatakan istriku.

Soo Hyun menghela napas sebelum menjawab. "Kau benar. Aku bisa saja menjawab pertanyaanmu itu, tapi apa bisa aku menjawab alasannya. Alasan yang hanya diketahui oleh istrimu saja."

REMINISCENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang