"Biar aku antar."
"Tidak perlu, aku bisa naik angkutan umum." ucap Jikyung tanpa mengalihkan perhatiannya dari setumpuk majalah yang ia bawa dari kantor tempatnya bekerja.
Pagi ini, Jikyung di buat pusing dengan sikap Jimin yang mendadak menjadi begitu sangat manja. Seperti saat ini, Jimin selalu memcari celah untuk bisa memeluk atau menciumi pipinya dengan gemas.
"Sungguh, Ji. Aku bisa mengantarmu dulu sebelum pergi ke kantor."
Jikyung menatap Jimin sesaat dan kembali memfokuskan dirinya pada benda di depannya. "Aku kan sudah bilang padamu tidak perlu. Kau akan terlambat nanti."
Jimin menghela napas, lebih baik mengalah dari pada harus bertengkar di pagi hari. "Baiklah, kapan kau berangkat?"
"Setelah pekerjaan di rumah selesai dan majalah-majalah ini" jawab Jikyung sembari menunjuk majalah dengan cover Ahn Jeongguk pada bagian depannya.
Jikyung tidak menyadari perubahan raut wajah Jimin karena terlalu fokus pada majalah-majalah itu. Namun, sedetik kemudian Jikyung sadar Jimin tidak beranjak dari tempatnya.
Jikyung mengulas senyum simpul. "Jim, jangan khawatir. Aku dan Je hanya sebatas rekan kerja saja."
"Tetap saja kau pernah mempunyai hubungan istimewa dengannya." ucap Jimin kesal.
"Itu hanya masa lalu. Sudah cepat sana berangkat nanti terlambat."
"Kau yakin akan pergi ke kantor sendiri?" tanya Jimin tak yakin.
Jikyung menatap kedua mata itu. "Apa aku terlihat sedang berbohong?"
Jimin menggeleng pelan. "Kalau begitu pakai mobilku yang satunya, jangan naik bus umum."
"Siap tuan pencemburu."
"Kau ini. Aku berangkat." ucap Jimin sembari mengambil tas kerjanya, berjalan meninggalkan Jikyung sendiri di meja makan dengan perasaan gelisah.
Ia mengambil ponselnya mengetikkan pesan pada seseorang. Tak butuh waktu lama orang yang di kirimi pesan oleh Jikyung menghampirinya.
"Ji, apa kau yakin dengan apa yang kau lakukan kali ini?" tanpa basa-basi orang itu langsung mengajukan pertanyaan padanya, yang di balas anggukan oleh Jikyung.
"Aku tidak bisa mundur lagi. Setelah ini selesai aku akan mengajukan surat perceraian ku pada, Jimin." ucap Jikyung menyakinkan wanita yang berada di depannya itu. "Bawa mobil Jimin ke kantor, Jiyeon." putus Jikyung.
Ia beranjak dari duduknya, mengambil tas. Jikyung tahu jika ia membawa mobil Jimin ketempat yang akan dia datangi sekarang pria itu akan curiga saat Jimin melacaknya lewat GPS mobilnya.
Wanita yang di panggil Jiyeon itu menahan lengan Jikyung agar tidak pergi, meyakinkan sekali lagi dengan keputusan yang di ambil oleh sahabat baiknya itu. "Aku ingin bertanya sekali lagi padamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REMINISCENCE
FanficSemuanya dimulai ketika Jikyung mencari tahu kebenaran yang membuatnya hancur, dan memilih untuk bercerai. Merelakan rumah tangganya hancur demi kebahagian orang lain. © Jiminskyie Begin: 04 Agustus 2021 End: -