15. Bad Day

118 26 6
                                    

Aku harap kalian puas ya sama part kali ini,Maaf baru sempat update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku harap kalian puas ya sama part kali ini,
Maaf baru sempat update.

Ayo vote dan komennya aku tunggu...

***

"Wanita baik akan mendapatkan suami yang sama baik da—" Jikyung sengaja mengatakan hal itu saat Soo Hyun berjalan melewati mereka berdua.

Tanpa di duga Soo Hyun menyela perkataannya. "Maksudmu wanita yang tidak baik, tidak akan mendapatkan suami yang baik begitu?!"

Jikyung mengalihkan pandangannya pada Soo Hyun yang berada di sampingnya, mematikan panggilan pada ponselnya.

"Aku tidak mengatakan hal seperti itu. Kenapa kau marah? Apa kau merasa menjadi wanita yang tidak baik?" tanya Jikyung sembari melipat tangannya dan alisnya sedikit terangkat keatas.

Saat menyela perkataan Jikyung, ia tengah bertelepon dengan sahabatnya, Jiyeon.

"Jaga perkataanmu!" kesalnya.

"Lalu kenapa kau datang-datang marah-marah seperti itu? Aku bahkan sedang bertelepon dengan temanku. Ada apa sebenarnya dengan dirimu." ucap Jikyung tidak mengerti kenapa respon yang diberikan Soo Hyun seperti itu.

Jikyung sama sekali tidak bermaksud untuk menyindirnya. Seharusnya jika dia bukan wanita seperti itu, tidak perlu menimpali atau menyela perkataannya.

"Mungkin kau berpikir aku memang bukan wanita yang tidak baik. Tapi, tidak semua wanita seperti itu tidak akan mendapatkan suami atau pria yang baik." ujar Soo Hyun.

"Terserah kau saja, lagi pula aku juga tidak peduli." ucapnya.

"Aku membencimu!" seru Soo Hyun.

Jikyung dapat melihat kekesalan dalam diri Soo Hyun ketika mata keduanya bersirobak, dan ia menghela napas pendek. Jikyung tidak kaget mendengarnya, karena memang itu kenyataannya.

"Kau pikir aku tidak membencimu?!"

"Lantas kenapa kau mengajakku dan Minnie untuk tinggal disini?"

"Bukankah kau sendiri yang memintanya."

"Kau benar aku yang memintanya, tapi bukan sebagai tamu. Melain sebagai pemilik."

"Kalau begitu buktikan padaku, jika kau mampu menjadi pemilik di rumah ini!" secara tidak langsung Jikyung menantang Soo Hyun.

Jikyung memilih pergi dari hadapan Soo Hyun, karena jika kembali meladeni perkataan perempuan itu, bisa di pastikan kesabaran yang sudah Jikyung tahan selama ini akan sia-sia saja.

***

"Imo mau pergi kemana?" tanya gadis itu sembari berlari kecil menuju Jikyung.

Jikyung tersenyum, membenarkan poinnya yang terlihat berantakan. "Imo harus pergi keluar sebentar. Ada apa? Apa Minnie ingin sesuatu saat imo kembali?"

REMINISCENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang