8. Talking Midnight

234 97 17
                                    

⚠️⚠️⚠️Warning!!🔞🔞🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️⚠️⚠️
Warning!!
🔞🔞🔞

Bagian ini mengandung konten dewasa, bijak dalam membaca.

Kalo nggak suka part ini skip aja


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jikyung sudah memutuskan, tepat satu bulan yang lalu ia mengambil pilihan yang seharusnya tidak ia ambil. Karena bisa saja itu menyakitinya lebih dalam lagi.

Namun, lagi-lagi ia tidak bisa membohongi hatinya yang masih begitu mencintai Jimin.

Pada akhirnya, Jikyung mencoba untuk bisa menerima kehadiran Minnie di hidupnya. Begitu juga dengan Soo Hyun-karena Minnie tidak akan bisa hidup tanpa ibu kandungnya.

Hubungan antara dirinya dan Jimin sudah membaik, sesekali pria Hyun itu mengajak Minnie bermain ke rumah atau sekedar menemani Jikyung.

Andai saja ibu mertuanya tidak datang dan menghentikan perceraian mereka, mungkin saja saat ini Jikyung dan Jimin sudah tidak bersama lagi.

Jikyung mengalihkan tatapannya pada pria di sebrangnya yang hanya terhalang oleh meja di ruang makan.

"Noona, masih ingin mendengarnya tidak."

Ah.. ia sampai lupa tentang hal itu. Semenjak satu bulan yang lalu Jikyung lebih memfokuskan pikiran dan juga hatinya untuk hal-hal yang baik. Dan membuang pikiran buruknya.

"Kurasa untuk sekarang aku tidak ingin mendengarnya. Jihyun, sebaiknya aku tidak mengetahui masa lalu hyung mu lebih dalam lagi. Karena masalah yang ku hadapi satu bulan yang lalu sudah membuatku sakit hati." ucap Jikyung.

Ngomong-ngomong tentang Jihyun, ia akhirnya memilih untuk melanjutkan sekolahnya di Seoul, walau pada awalnya sedikit berdebat dengan sang ibu, tapi pada akhirnya Jihyun yang menang. Dan tinggal di kediaman Jimin saat ini.

REMINISCENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang