Mereka telah pulang menggunakan mobil masing-masing. Iya Azev sudah menyiapkan mobil untuk kepulangan sang adek dan sang Abang.
Di sepanjang jalan, mereka terkekeh saat melihat tingkah laku dari anak-anak Azev.
Setelah menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah Azevaira. Azev membantu membawakan barang-barang Abang dan kakak nya, bahkan si kecil pun ikut membantu.
"Assalamualaikum" ucap mereka bersamaan.
"Wa'alaikumsalam" ucap Azev.
"Ayo masuk, duduk dulu sini biar Azev siapin camilan" lanjut nya.
"Biar kakak bantu" tawar zea.
"Ngga!! Kakak disini aja sama anak-anak, biar zev sendiri aja" tolak Azev.
Azev melangkah menuju dapur dan mengambil beberapa camilan dan minuman.
Di taruhnya camilan dan minuman tersebut di atas meja dan ia berjalan duduk di samping Arva.
Melihat anak-anaknya dan Chaca yang berjauhan membuat Azev meringis. Ia tidak tega membuat membuat saling berjauhan.
"Saga, El, Chaca kenapa tidak saling berdekatan hm?" Tanya Azev.
"Bukan mahram" jawab mereka bersamaan.
"Kata siapa? Kalian itu saudara sepersusuan jadi boleh berdekatan" jawab Azev.
"Selius?" Tanya Saga.
"Iya sayang" jawab Azev.
"Kenapa bisa?" Tanya El.
"Dulu sebelum ASI aunty zea keluar, yang ngasih ASI Chaca itu bunda jadi kalian saudara sepersusuan" jawab Azev.
Iya memang benar, dulu sebelum melahirkan Saga, ASI Azev sudah keluar karena ia juga memberikan ASI kepada El. Walaupun El bukan anak kandung Azev, tapi ia tetap memberikan ASI kepada dirinya, Azev mencari cara agar ASI nya keluar supaya bayi itu bisa merasakan ASI dari seorang ibu.
"Jadi boleh beldekatan bunda?" Tanya Saga.
"Iya sayang boleh" jawab Azev.
Setelah mendapat jawaban dari sang bunda, mereka lantas bermain seperti saudara. Emang saudara.
Azev yang melihat anak-anaknya akur itupun tersenyum.
"Dek setelah ini Abang akan tinggal di Indonesia" ucap Arva.
Perkataan Arva membuat Azev menengok dan menatap Arva heran.
"Kenapa mendadak bang?" Tanya Azev.
"Bukan mendadak dek, emang udah Abang rencanakan sejak lama cuma ngga kasih tau kamu" jawab Azev. Azev mengangguk.
"Terus perusahaan London?" Tanya Azev.
"Udah ada yang ngurus" jawab Azev. Azev mengangguk.
"Abang akan tinggal di salah satu provinsi di Indonesia dek. Ada proyek besar yang membuat Abang mengharuskan pergi kesana untuk beberapa tahun" lanjut Arva.
"Bagus dong bang jadi usaha ayah yang Abang teruskan ngga sia-sia" jawab Azev.
Zea, Celvin, Darren dan Fio hanya menyimak pembicaraan mereka.
"Iya dan kamu tahu provinsi mana yang Abang pilih?" Tanya Arva. Azev menggeleng.
"Sumatra Utara, tepatnya di Medan" jawab Arva.
Deg!!
Jawaban Arva membuat Azev menghentikan aktivitas nya yang sedang memakan camilan. Jantung nya berdetak kencang, ia tidak tau jawaban Abang nya membuat dirinya mengingat masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUN, I LOVE U !! [END]
Random!!#BELUM DIREVISI#!! Seorang wanita umur 27 tahun yang berjuang mati-matian demi ke 6 anaknya tanpa bantuan dari sosok suami. Akankah dia bisa menghidupi kebutuhan dirinya juga anaknya? Akankah hidup dia bahagia? Yuk simak kisahnya. Note : Ini kisa...