Karena kali ini bukan mimpi

215 15 0
                                    

Gulf di larikan ke rumah sakit terdekat demi melakukan perawatan, karena ia tadi pingsan setelah keluar dari rumah Mew.

Kini ia berada di ruangan rumah sakit. Gulf kini sudah tersadar. Mengerjapkan matanya. Tidak ada siapapun. Ia sendiri, iya tidak ada yang menemani. Bahkan sahabatnya sekalipun.

Kepala Gulf masih terasa pusing. Terakhir kali ia berjalan keluar dari rumah Mew dengan keadaan lapar dan sedang banyak pikiran.

"Kenapa pusing banget sih ?"
"Kalian di mana ? Gue kangen banget."
"New, gue rasa lo bisa liat gue. Gue di rumah sakit. Kasih tau Krist dan Gun."
"Krist, kalo lo liat gue, ajah Gun sama Newwie ke sini."
"Gun, gue kangen lo, masa lo ga pengen ketemu gue ?"

Gulf benar-benar bermonolog lirih dengan hatinya.

Kini ia rindu sahabat-sahabatnya. Yang bisa Gulf lakukan hanya berdoa, supaya bisa bertemu dengan ketiga sahabatnya.

-------

"Phi Mew~ boleh kita mampir ke rumah sakit ?"
Krist memberanikan diri mengucapkan kalimat. Sungguh kurang ajar sekali bukan?

Tapi hanya itu yang ia bisa lalukan karena mungkin mimpinya adalah petunjuk baginya. Karena itu juga ia sedang kangen sekangen kangennya sama Gulf.

"Lo sakit ?" Tanya Mew.

"Di mana yang sakit ?" Tanya Singto.

"Eng- a- anu.. cuma pengen ketemu temen aja sih."

"Kok ke rumah sakit ?" Tanya kedua pria dewasa itu.

"Em- gimana yaa jelasinnya." Krist berguman sendiri namun terdengar di telinga Singto dan Mew.

"Pokoknya ke rumah sakit dulu aja phi yaa, bentar doang kok, plisss. Janji deh gue gabakal kabur." Lanjut Krist.

"Kalo lo sampe kabur, Off bakal bunuh lo" suara Mew mengintimidasi Krist.

"I- iya.. pokoknya ke rumah sakit sekarang."

"Iiyaaa Krist. Tapi rumah sakit mana?" Tanya Singto gemes.

"Peduli Rakyat Husada."

"Oke." Jawab Mew singkat.

Krist menarik nafas lega. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini apa benar mimpi itu nyata ??

Dan kalau pun tidak juga tidak apa-apa, dia mau lari pun juga takut dengan muka kedua pria dewasa ini.

Selama perjalanan menuju rumah sakit, Krist sibuk dengan pikirannya. "Phi Mew, sebernya mau ngapain sih keliling kota begini?" Tanya Krist mendadak.

"Nyari orang hilang." Jawab Mew sekenanya.

"Kirain hendak melihat-lihat keramaian yang ada" ucap Krist.

"Gajelas deh Krist" jawab Mew.

"Pasti lo lagi kangen naik becak." Kali ini suara Singto.

"Kok bisa ?"

"Bisa aja lah."

"Dih, phi Singto gajelas banget dah."

Dear, I Love You (forgive to forget)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang