Jangan takut

250 16 0
                                    

"Maaf, sepertinya saya pernah melihat anda. Tapi di mana yaa ?" Tanya Gun sambil mencoba mengingat kembali di mana ia pernah bertemu pria itu sebelumnya.

Yang lebih tua memiringkan kepalanya. Melihat wajah yang begitu asing baginya.

"Gun..?!" Suara yang dikenal Gun manggil namanya.

"Duluan yaa.. maaf soal tadi." Ucap Gun sambil meninggalkan pria yang masih berdiri di tempatnya.

"Sudah dapat ?" Tanya Gawin.

"Sudah mae, tadi nyari tempatnya yang bingung" kekeh Gun.

"Siapa!?" Sambil melihat pria yang berada jauh dari keduanya.

"Ohh, tadi Gun ga sengaja nabrak orangnya mae. Tapi untung gapapa" ucap Gun.

"Kamu gapapa sayang ?" Tanya Gawin lagi.

"Gun mah kuat mae. Gak semudah itu Gun jatuh hehe" jawab Gun.

"Oke deh percaya.-- pulang yukk. Udah selesai"

"Oke khap mae" terlihat senyuman terukir dari bibir Gun.

"Kaya pernah ketemu tapi di mana ?? Siapa dia " batin Gun.

Setibanya di rumah Podd yang sudah menunggu kedatangan Gawin memasang muka serius.

"Sayang. Udah pulang?" Tanya Gawin.

Podd hanya mengangguk. "Kamu ini kemana aja sih ? Di telpon ga di angkat!!" Ucap Podd dengan nada tinggi.

"Tadi Gun minta eskrim, jadi keluar deh buat beliin Gun eskrim" jawab Gun.

"Saya tidak tanya kamu ya !!"

"Tapi Gun cuma pengen jawab. Kasian mae udah capek di bentak sama papa!!" Gun kini sedikit berani membentak Podd yang super keras.

"Masuk !!" Titah Podd pada Gun.

"Masukk Gun !!" Bentak Podd sekali lagi.

"Ayo mae masuk, kita masak dulu yukk" ucap Gun sambil memegang erat tangan Gawin.

"Kamu yang masuk, atau saya yang keluar!!" Podd sedang tidak bercanda kali ini.

"Oke kalo papa maunya gitu. Tapi jangan bentak mae kaya tadi!! Gun ga suka !!" Sambil menghentakkan kaki dan membawa belanjaan ke dalam rumah.

Gawin hanya terdiam. Ia tau sifat Podd seperti apa. Keras. Tak bisa di bantah. Kali ini Podd marah karena apa, Gawin tak paham.

"Kamu cemburu, aku pergi sama Gun?" Gawin membuka obrolan.

"Jangan dimanjain deh, dia bukan anak kita!!"

"Cuma beli eskrim dibilang manjain. Dia baik. Kamu aja jangan terlalu keras."

"Sorry" jawab Podd singkat.

Suasana rumah Podd memang selalu sepi, hingga Gun datang memberi warna di hidup Gawin.

"Masak apa sayang?" Tanya Gawin.

Dear, I Love You (forgive to forget)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang