Netra sewarna milik Singto sekarang terlihat sendu. Apa yang terjadi kali ini membuat Singto menjadi ingin tau tentang pria di dekatnya itu.
Taman adalah tempat yang nyaman saat ini. Beberapa pasien dan keluarganya mungkin saling melepas rindu.
Tak ada percakapan apapun diantara mereka. Hanya sebatas duduk dan memperhatikan orang lain bersama kegiatannya.
Singto tetap terpaku pada keinginannya untuk menanyakan hal yang bisa membuat Krist menjadi risih.
"Gue mau tanya boleh?" Singto membuka percakapan.
"Tanya, tanya aja phi." Jawab Krist yang tetap melayangkan pandangannya ke orang-orang sekitarnya.
"Lo sama Gulf pacaran ?"
Deg..
"Apa iya ? Kan kita cuma sahabat. Tapi ketika Gulf melihat orang lain kenapa hati gue kek keiris ribuan belati." Batin Krist.
"Enggak kok phi." Krist menghela nafas panjang. "Kita sahabatan." Lanjutnya.
Singto masih sibuk dengan pikirannya. Jikalau mereka hanya bersahabat, lantas mengapa Krist ketika melihat Mew dan Gulf bisa seketika berubah raut mukanya.
"Oohhh." Ujar Singto.
Krist yang tak bisa menahan bendungan air matanya kini terjatuh dan terlihat oleh Singto.
Singto tak berani melakukan apapun. Takut Krist jadi salah presepsi.
"Sorry.." ucap Krist tiba-tiba.
"Untuk apa ?" Tanya Singto bingung.
Krist menggeleng pelan dan menatap Singto. Singto tak tega. Singto memberanikan diri memeluk tubuh lelaki cantik yang ada di sampingnya itu.
"Harusnya-- aku ga pernah ketemu kalian." Krist mengambil nafas. "Maaf karena- menghancurkan hubunganmu"
Singto tak memahami itu. Hubungan apa yang di maksud Krist.
"Maksud lo ?"
"Phi dengan phi Off-- pacaran kan ?"
Deg...
Kali ini dada Singto yang terasa sesak. Bagaimana bisa Krist menganggap Off adalah pacarnya? Singto selama ini hanya menganggap Off sebagai kakaknya tidam lebih dan tidak kurang.
"Phi Off cuma sekedar kakak bagi gue." Jawab Singto.
Krist melepas pelukan Singto. "Lo bohong Phi, phi Off sayang banget sama lo."
"Jangan bilang lo lihat semua dari mimpi lo ?"
Krist mengangguk pelan.
"Krist, kalo lo tanya ke gue, siapa yang paling gue sayang-- itu lo Krist." Ucap Singto yang membuat Kris memandang langsung ke arah Singto.
"Gue tahu lo sakit hati kan, lihat Gulf sama phi Mew.?" Krist hanya terdiam. "Tapi bisa nggak lo lihat gue aja, jangan sebagai orang asing. Lihat gue sebagai orang yang ga akan pernah nyakitin lo" lanjut Singto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, I Love You (forgive to forget)
RandomIni cerita pertama gue semoga kalian suka, terlalu lama jadi reader sekarang coba jadi author yang bisa buat cerita biar chemistrinya sampe ke kalian. Gulf, Krist, New, Gun bersahabat yang memiliki otak yang luar biasa pintar karena mereka adalah pa...