Sorry Lancang

226 15 0
                                    

"Aaarrgghh mae !!! Kenapa lagi ?"

Gun frustasi nama Podd seperti merusak gendang telinganya yang beberapa hari ini telah membaik.

Off hanya melihat. "Maaf"

"Anda tidak salah, anda tidak perlu minta maaf." Jawab Gun lembut meskipun api emosi telah menyala di benaknya.

"Panggil phi aja, jangan pakai anda, pakai kamu aja." Titah Off. Gun hanya mengangguk dan mengukir senyum yang berhasil memperlihatkan lesung pipinya.

Off terpesona, hanya sekedar saja. Ia hanya memilih Singto untuk tambatan hatinya tidak lebih.

Off masih merasa sakit hati karena Singto seperti memilih Krist untuk mengisi hatinya. Off cemburu namun tak terlihat.

Dering handphone di saku Off berbunyi. Di ambilnya dan melihat, tertera nama dolofonos ilios. Alias Mew Suppasit.

"Hm"

"Siapa ?"

"Gimana bisa ?"

"Tay ?"

"Lah siapa lagi si nyink"

"Gue di rumah ada urusan."

"Singto"

"Dia di rumah sama bini barunya!!" Kalimat sinis Off ini terdengar hingga ke telinga Gun. Gun menoleh seketika.

Off menunjukkan senyum kaku keterpaksaan.

"Oke. Oke "

Off kembali menutup telepon dan masih seru dengan mencari sebuah nama.

Gun hanya melanjutkan menonton netflix tak menghiraukan Off yang sibuk dengan dunianya. Siapa Gun mau menyuruh berhenti karena Off sangat berisik.

Gun saja syukur, numpang hidup dirumah mewah milik Off ini.

"Singto ! Lu di manasih hahh ??" Suara Off benar benar menggelegar bagai bom yang meledak.

"Gue suruh di rumah ya di rumah!!"

Gun merasa terusik kali ini. Dilihatnya lagi Pff yang duduk di sebelahnya lalu menunduk memijat pelipisnya.

Off yang merasa bersalah karena spontan meninggikan suaranya di hadapan Gun. Dipelankannya suara saat menelepon.

"Mew otewe rumah lo, cepet balik"

"Udah jangan bawel lo jadi orang"

"Gabisa, lagi ada urusan"

"Urusin aja sono bini baru lu. Peduli apa lo sama gue"

"Tinggal ngajak aja apa susahnya sih~?"

"Hm. Bye"

Off kembali menutup teleponnya menaruhnya di nakas di depannya.

Bukannya Off harusnya bahagia jika ikut Singto menemani Mew? Entahlah Off merasa capek, apalagi kalau ikut ia makin lelah dengan melihat kemesraan Singto dan Krist.

Baru kali ini ia menolak ajakan Mew, baru kali ini ia membiarkan Singto pergi bersama Mew. Baru kali ini juga dia merasa aneh dengan hati dan pikirannya.

"Huuuuhhfftt" desah Off.

Off meregangkan badannya di sofa.

"Phi..?" Ucap Gun.

Off hanya menoleh. Gun membenarkan duduknya 90 derajat menjadi menghadap Off dengan bersila. Ia mengambil bantal sofa dan meletakkannya di atas kaki.

"Sorry lancang. Phi taruh aja kepalanya di sini." Ucap Gun.

Yang lebih tua sedikit menyerengit dan kembali tersenyum sembari meletakkan kepalanya di kaki Gun.

Dear, I Love You (forgive to forget)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang