Aku percaya (TayNew)

209 16 0
                                    

"Tee.. hiks.."

"NEW!!"

Melonjak kaget dari tidurnya. Dengan dada naik turun seperti ia benar-benar nyata melihat Newwie di hadapannya sedang duduk manis di depan sebuah restoran tutup karena hari sudah larut.

'Mimpi apa gue barusan?'

'Bukannya tadi pagi gue udah lewat restoran itu.?'

'Kenapa mimpi ini gue ngerasa kaya nyata ?'

'Kenapa dia manggil gue 'Tee'?'

'Lo kenapa nangis sih New. Itu beneran lo bukan sih ?'

'Ah tapi ga mungkin, mungkin imajinasi gue aja kepikiran New udah makan atau belum.'

'Tapi apa sebaiknya gue ke sana aja yaa.'

'Tapi kalau gue kesana terus gada New?'

'Tapi gapapa yang penting usaha. Urusan beneran apa enggak itu ntaran.'

'Gue siapin makanan anget-anget aja apa gimana?'

'Ih jalan aja deh. Ketimbang ntar beneran Newwie nungguin.'

Tanpa berpikir lama-lama lagi, Tay menancap gas menuju restoran setelah membeli beberapa makanan hangat untuk persiapan bertemu New.

Tay turun dari mobil menggunakan payung sambil mencari sosok yang ia cari selama ini.

Dengan penerangan lampu jalan dan hujan begitu derasnya bersama angin Tay mlangkahkan kami menuju Restoran tersebut.

"Tee.."

Suara itu terdengar rapuh di telinga Tay.

"NEW !!" Teriak Tay yang melihat Newwie berada di pojokan depan restoran dengan memeluk lututnya.

Tay berlari menuju arah New. Baju New basah. New menggigil kedinginan karena hujan.

"Tee..." Tay terkejut dengan panggilan dari New. Tay merindukan New. Tapi kenapa bertemu disaat seperti ini, New lemah dan bibirnya terus bergetar.

Tay langsung meraih tubuh lemah dihadapannya namun ia terus berfikir, kenapa mimpinya ini benar-benar nyata? Apa ia bisa melihat masa depan ? Atau ini hanya kebetulan ?

Tay menggendong New yang disuruhnya memegang payung menuju mobil.

"Pak Tay..."

"Jangan bicara dulu, ini kopi sama onigiri, makan aja."

"Makasih Te- pak Tay."

"Panggil Tee aja, gue suka."

"Maaf pak, saya tidak beemaksud."

"Makan New, jangan bicara."

"Baik pak."

Selama perjalanan hening dan New merasa leboh hangat.

Dear, I Love You (forgive to forget)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang