• RIYO - 03 •

36.7K 3.8K 106
                                    

Suasana menjadi hening seketika setelah Reksa mengatakan hal tadi, Riyo hanya diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana menjadi hening seketika setelah Reksa mengatakan hal tadi, Riyo hanya diam. ingin memaksa pun tidak enak, memangnya dia siapa? dia hanya anak yang tidak tahu diri.

"Ngapain lo semua liatin gue kayak gitu? tidur!" setelah mengatakannya Reksa berlalu dari sana, kakinya melangkah memasuki lift untuk sampai di kamarnya yang ada di lantai tiga.

"Besok kita bujuk lagi, kasian ni bocah jam segini masih melek. dia sekamar sama gue," ujar Ray. detik berikutnya dia melangkah meninggalkan ruang tengah dengan Riyo yang ada di gendongan koalanya.

"Reksa emang bener-bener nggak punya empati," ujar Roy. kepalanya menggeleng tidak habis pikir.

"Besok gue bujuk," ucapan Renal membuat Reza menggeleng.

"Kalian bakal tahu sendiri apa yang dilakuin Reksa besok."

"Emang apa sih, Za?" Reza mengedikkan bahu acuh lalu berjalan meninggalkan ruang tengah.

"Reza sialan!"

_____

Paginya, mereka semua sudah berkumpul di meja makan, kecuali Reksa yang belum keluar sama sekali dari kamar. Riyo yang duduk di pangkuan Ray hanya menunduk, dia belum berbicara sedikitpun sejak tadi. Ray yang sedari tadi memperhatikan hanya mengerutkan keningnya bingung, dia sudah tahu sifat asli Riyo yang sangat riang dan juga suka bicara. seperti semalam, Riyo tidak henti-hentinya berbicara serta bertanya tentang benda asing yang dia lihat di kamar Ray.

"Riyo, kenapa? dari tadi nunduk terus, nggak sakit lehernya." tanya Ray.

Riyo menggeleng kecil, "Enggak." cicitnya pelan.

Reza menyodorkan roti yang sudah dia oles dengan cokelat, tidak lupa menyodorkan segelas susu kehadapan Riyo.

"Ayo dimakan," tawar Renal yang melihat Riyo hanya menatap Roti dan susu yang disodorkan Reza tadi.

Riyo menurut, tangan kecilnya mulai mengangkat gelas yang berisi susu kearah mulutnya sendiri. setelahnya menyuapkan roti hingga sisa setengah, Riyo yang merasa ditatap langsung mendongak. benar saja, mereka semua yang ada di meja makan menatap sepenuhnya kearah Riyo, bahkan Roy harus menahan mati-matian dirinya untuk tidak menguyel-uyel pipi Riyo yang bergerak ke kanan kiri saat mengunyah.

"Udah siap?" Suara Reksa yang tiba-tiba terdengar membuat atensi mereka menoleh kearah Reksa.

Celana kain hitam, kaos hitam yang dibalut dengan kemeja kotak-kotak, topi hitam serta waist bag yang dia gunakan. sudah sangat rapi dengan harum khas Reksa menguar memenuhi indra pembau, mereka manatap Reksa dengan pandangan berbeda-beda.

"Sa, mau kemana?" tanya Roy membuka suara setelah beberapa detik hening.

"Anterin tu bocah," balas Reksa santai setelah meletupkan balon yang dia buat dari permen karet.

"Sa!" Renal menatap Reksa dengan sengit.

Reksa mengedikkan bahunya acuh, "Udah siap, lo?" tanyanya menatap kearah Riyo.

R I Y O || Selesai ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang