”Riyo Leonard Dicaprio, dia adikku, Daddy!”
Suasana langsung berubah seratus delapan puluh derajat sesaat setelah Reksa mengatakan hal mutlak, tadi. atmosfer ruangan yang awalnya sunyi menjadi semakin sunyi, hanya dentingan jarum jam saja yang terdengar. tangan Morgan yang awalnya mengelus rambut hitam Riyo terhenti, lidahnya seakan kelu untuk sekedar membalas ucapan putranya. ruangan luas ini bagaikan sebuah ruangan jebakan bagi Morgan, ucapan putranya bagaikan perintah yang wajib dia iyakan. wajib, tanpa terkecuali. bisa menuruti perintah putra tunggalnya ini bagaikan kebahagiaan tersendiri bagi Morgan, dia akan bahagia jika putranya bahagia. jika putranya tersakiti, dia orang pertama yang akan mengajukan diri sebagai pelampiasan agar putranya tidak tersakiti, lagi
”Daddy?” panggil Reksa yang merasa tidak mendapat jawaban apapun dari Morgan.
Morgan menatap lekat wajah Reksa yang tersirat akan harapan besar darinya, dia menghela nafas pelan sebelum berkata. ”Anything for you, boy!”
”Seriously, Dad?” tanya Reksa memastikan.
Morgan mengangguk mantap dengan senyum yang terpatri pada bibirnya, memperlihatkan cekungan dalam yang ada pada pipi kirinya.
Reksa yang melihat anggukan mantap dari sang ayah langsung tersenyum, senyum yang jarang dia perlihatkan kini menghiasi wajah tampannya kala permintaannya terkabul.
”Dad!” Reksa meringsek untuk memeluk tubuh kekar sang ayah, untuk pertama kalinya dia melakukan ini. untuk pertama kalinya dia dan Morgan terlihat seperti ayah dan anak. dia yang biasanya acuh serta suka melawan Morgan menjadi seperti sekarang ini. hatinya benar-benar merasa bahagia, sungguh! ini pertama kalinya Reksa memperlihatkan rasa bahagianya kepada Morgan. dan itu membuat Morgan bangga, bangga bisa melihat putranya teramat bahagia seperti saat ini.
Keempat sahabat Reksa yang menyaksikan adegan haru itu tersenyum. ini kali pertama mereka melihat tingkah laku Reksa yang seperti ini. mereka kira Reksa tidak memiliki rasa kasih serta sayang terhadap orang lain, namun faktanya Reksa memilikinya. karena yang selama ini mereka lihat dari Reksa hanya kekejaman serta ketidakpedulian terhadap orang lain, dan ini benar-benar pertama kali mereka melihat betapa besar rasa sayang Reksa kepada anak kecil yang masih terbaring nyenyak itu.
”Ayah, minta bunda buat kesini bawain Iyo susu.” gumam-an Riyo membuat pelukan ayah dan anak itu terlepas. Reksa dengan kasar menghapus liquid bening yang sedikit menetes dari kedua netranya.
”Dek,” panggil Reksa pelan dengan mengelus pipi Riyo agar segera terbangun. sedari tadi anak itu terus bergumam tidak jelas, apa Riyo bermimpi bertemu orangtuanya di alam bawah sadar?
”A-ayah hiks! ayah, mau susu." Racau Riyo dengan kepala yang semakin melekat pada perut kotak-kotak Morgan. tangan kanannya yang terbebas selang infus dengan perlahan mengucek kelopak matanya agar bisa terbuka, sedari tadi dia mencoba menggerakkan tangan kirinya. namun, tiap gerakan kecil yang dia lakukan justru membuatnya nyeri, entah apa yang membuatnya seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
R I Y O || Selesai ||
Short StoryHanya menceritakan kisah seorang remaja yang berumur dua belas tahun, remaja menggemaskan yang bisa membuat siapa saja tak berkedip memandangnya. tingkah lucu serta menggemaskannya membuat orang-orang menyayanginya dalam sekejap mata. Kedua bola mat...