Pria itu terus berlari dengan menggendong putranya yang semakin melemah. keadaannya tidak bisa dibilang baik. jejak air mata yang sudah mengering terlihat jelas dikedua pipinya yang putih. belum lagi pakaiannya yang terlihat kusut, pikirannya kalut hingga tidak tahu harus berbuat apa. yang ada dipikirannya sekarang bagaimana caranya agar dia bisa sampai ke rumah sakit secepat mungkin.
Morgan, pria itu mengerang pelan saat tidak sengaja menginjak pecahan kaca. namun tetap berlari, tidak mengindahkan rasa sakit yang dia rasakan.
”Sialan!” Morgan mendesis kesakitan saat memaksa kakinya terus berlari.
pria itu duduk pada undakan toko yang ada di depannya, melepas kedua sepatu yang dia kenakan lalu kembali berlari dengan menggendong tubuh kecil Riyo.”A-ayah..”
”Iya ini ayah, nak! bertahan sayang bertahan,” Melihat Riyo yang kembali sadar membuat Morgan kian cepat berlari. mengabaikan rasa sakit yang didera-nya karena berlari tanpa mengenakan alas kaki. belum lagi telapak kakinya yang sebelah kiri terus mengeluarkan darah segar karena pecahan kaca tadi.
”Jangan tutup matamu sayang, ayah mohon!” Morgan kembali panik saat Riyo dengan perlahan menutup kelopak matanya.
”DOKTER, TOLONG! TOLONG TANGANI PUTRAKU!” Morgan berteriak kesetanan begitu tiba di rumah sakit. beberapa pengunjung menatapnya dengan terkejut, siapa yang tidak mengenal putra tunggal Dicaprio ini. namanya dikenal luas di dalam maupun luar negeri.
”Tuan!” Dokter muda itu masih sempat-sempatnya menunduk hormat di depan Morgan sebelum mengambil alih tubuh kecil Riyo dari gendongan Morgan. memindahkannya pada brankar yang sudah dikelilingi oleh petugas rumah sakit.
Morgan duduk menyandar pada tembok di depan ruang rawat Riyo. tidak tahu harus melakukan apa lagi. bahkan dia belum menyadari bahwa ponselnya sedari tadi terus bergetar.
Morgan. pria tampan yang biasanya beraut datar, angkuh, serta sombong dalam menatap orang lain kini menunduk pada lipatan lututnya. pria yang dikenal berwibawa serta kejam itu kini tidak berdaya. perasaan takut berkecamuk pada pikirannya, memikirkan keadaan anak kecil yang dengan cepat merebut perhatian serta kasih sayangnya itu berjuang di dalam sana.
Morgan yang tenggelam dalam pikirannya sendiri terlonjak kaget begitu punggungnya ditepuk pelan, dengan malas pria itu mengangkat kepalanya melihat si pelaku.
”What happen, Morgan?”
Morgan menghapus dengan kasar bekas air mata pada pipinya. harga dirinya sudah terjun bebas sekarang. sahabat satu-satunya itu melihat dirinya dalam keadaan kacau seperti ini.
Rajendra, sahabat Morgan satu-satunya itu menggeleng tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang. seorang Morgan Leonard Dicaprio terlihat seperti orang gila dihadapannya.
Morgan bangkit dari posisi duduknya. menatap sahabatnya dengan raut malas. ”Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Morgan acuh.
Rajendra tergelak. ”Apa yang kau lakukan di sini?” ucap Rajendra mengulang ucapan Morgan.
KAMU SEDANG MEMBACA
R I Y O || Selesai ||
Short StoryHanya menceritakan kisah seorang remaja yang berumur dua belas tahun, remaja menggemaskan yang bisa membuat siapa saja tak berkedip memandangnya. tingkah lucu serta menggemaskannya membuat orang-orang menyayanginya dalam sekejap mata. Kedua bola mat...