• BONCHAP •

24.1K 2.5K 224
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Uhm, putra ayah wangi bangettttt!”

”Iya dong, ayah. Iyo habis mandi sama ayah,” Jeda. anak itu melirik Reksa yang tidur telentang di atas kasur. ”Nggak kayak abang yang belum mandi, bau asem,” ujarnya kemudian mengapit hidung mungilnya.

Reksa yang mendengarnya mendelik, ”Abang wangi, ya, meskipun belum mandi!”

”Tapi kok hidung Iyo cium bau busuk.”

Morgan tergelak mendengar ucapan Riyo, pria itu menggeleng lalu melangkah untuk masuk ke dalam walk in closet.

Hidung kamu yang bermasalah, dek, hidung tuh harus kayak abang, mancung!”

Riyo mendelik, ”Abang mandi sana, nanti Iyo nggak mau tidur sama abang!”

”Abang bisa paksa,” balas Reksa acuh.

”Iyo kunciin biar abang nggak bisa masuk,” Anak itu menatap Reksa dengan tatapan mengejek. tubuh kecilnya hanya terbalut handuk putih.

Reksa bangun dari posisi berbaring, laki-laki itu menatap Riyo dalam. ”Abang mandi. sini, peluk dulu,” Pintanya.

Riyo berpikir sejenak, meskipun tahu dia tidak bisa menolak. anak itu merentangkan kedua tangannya kemudian memeluk tubuh tegap Reksa, kepalanya bertumpu pada ceruk leher Reksa.

”Wangi banget, dek,” kata Reksa jujur begitu menghirup aroma bayi yang menguar dari tubuh Riyo. apalagi rambut Riyo yang basah, harum shampo bayi seakan menyeruak di hidung Reksa.

”Tuh, ’kan! Iyo wangi, habis mandi pake sabun mahal,” Riyo tertawa. anak itu menangkup kedua pipi Reksa dengan tangan mungilnya. mencium kedua pipi Reksa secepat kilat, ”Abang juga harus mandi, biar wangi kayak Iyo!”

Reksa tersenyum lebar mendapat perlakuan manis dari Riyo, ”Okey, abang mandi sekarang.” ucapnya kemudian berlalu dari kamar setelah membalas mencium kedua pipi Riyo.

Riyo mengangguk, ”Nanti kalo kesini bawain Iyo cokelat, ya, abang?”

Reksa yang sampai di ambang pintu menoleh, mengacungkan kedua jempolnya tanda setuju. ”Okey, dek!” Setelahnya, tubuh Reksa menghilang dibalik tembok.

Morgan yang sejak tadi mengintip interaksi keduanya dari balik tembok walk in closet tersenyum, pria itu melangkah untuk mendekat ke arah kasur. tubuh kekarnya hanya terbalut handuk putih, sama seperti Riyo.

”Ayah, dingin,” Adu Riyo.

Morgan yang mendengarnya memeluk tubuh kecil Riyo singkat. pria itu menatap perlengkapan bayi yang biasa istrinya gunakan setelah Riyo mandi. ”Ini pake yang mana dulu, dek?”

R I Y O || Selesai ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang