Apa yang diinginkan tidak terjadi, ekspetasi tidak seindah realita. dalam bayangannya, Veera sudah bersumpah akan memberi pelajaran yang setimpal untuk suaminya, yaitu Morgan. namun, jari lentiknya yang bergerak untuk menggores kulit tipis suaminya berhenti begitu tubuh Morgan menindih tubuh yang lebih kecil darinya itu. tidak sampai gepeng, karena Morgan langsung melengkungkan tubuhnya, persis seperti kayang. dengan begitu, tubuh Veera yang berada di atasnya jatuh menimpa tubuh atletis Morgan.Dan untungnya, pisau lipat yang digenggam Veera tidak mengenai kepala Riyo yang kembali terlelap di bawah tubuh Morgan itu. tadi, ketika Morgan terkecoh dan menindih tubuh Riyo tidak kurang dari dua detik itu, Riyo langsung meracau memanggil ayahnya. pisau lipat itu tepat menggores bantal yang ditiduri Riyo, tepat di atas kepala. untungnya kepala Riyo tidak terkena sedikitpun.
”Pria sialan!” geram Veera setelah menarik kerah jas Morgan hingga membuat Morgan bangkit dari posisinya dan mundur beberapa langkah.
Morgan yang diperlakukan seperti itu menoleh ke arah sofa, di mana kelima remaja yang sejak tadi menonton perdebatannya menatapnya dengan pandangan tak terbaca. dan ketika netranya bertemu dengan netra putranya, bibirnya langsung terangkat membentuk senyuman dan diakhiri dengan kerlingan nakal yang membuat putra tunggalnya itu mendelik.
”Ck! tua bangka!” desis Reksa seraya mendelik begitu melihat senyuman pria paruh baya yang sayangnya ayah kandungnya itu.
”Honey!” Morgan mendekap tubuh mungil istrinya dari belakang.
Veera yang berdiri dengan mata yang tertuju kepada Riyo langsung menyikut perut kotak-kotak Morgan dengan siku tangannya. cukup keras hingga Morgan meringis kesakitan. ”Lepas, bajingan! jangan berbicara kepada ku,” sunggut Veera setelah berhasil lepas dari pelukan Morgan.
”Ayolah, honey! aku minta maaf,” sesal Morgan seraya bertumpu dengan kedua lututnya. tidak menghiraukan tetesan darah yang terus menetes dari lehernya.
”Maaf?” Ulang Veera begitu berbalik ke arah suaminya.
”Minta maaf sama anak ini.”
Perkataan istrinya membuat Morgan mengerutkan keningnya bingung. ”Maksudnya?” tanya Morgan yang masih pada posisi bersimpuh.
Bugh!
Morgan tersungkur kebelakang setelah mendapat tendangan keras dari istrinya. cukup sakit hingga pergeseran tulangnya terdengar nyaring, tendangan istrinya memang tidak main-main. belum lagi sepatu boots hitam yang dipakai istrinya itu memiliki heels yang bisa saja membuat tulangnya patah detik ini juga.
”Morgan kau!” Veera menggeleng tidak habis pikir begitu mendengar ucapan suaminya yang tidak merasa bersalah sedikitpun.
”Jangan harap aku akan berbicara kepadamu sebelum kau meminta maaf pada putraku. anak ini,” Veera menjeda dengan berbalik badan menatap Riyo yang masih terlelap. ”Dia sekarang akan menjadi putraku, jika kau tidak setuju aku akan urus surat perceraian kita secepatnya.” ucap Veera begitu lugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
R I Y O || Selesai ||
Short StoryHanya menceritakan kisah seorang remaja yang berumur dua belas tahun, remaja menggemaskan yang bisa membuat siapa saja tak berkedip memandangnya. tingkah lucu serta menggemaskannya membuat orang-orang menyayanginya dalam sekejap mata. Kedua bola mat...