Brak!
Ruangan dengan khas obat-obatan itu seketika mencekam begitu pria paruh baya masuk serta melempar kasar iPad yang dipegangnya ke atas meja yang ada di tengah. pria tua itu menatap tajam satu-satunya pria yang ada di sana.
”Ayah?” Morgan, pria itu menelan ludahnya gugup begitu ditatap tajam oleh ayahnya sendiri.
Menghela nafas pelan, Morgan berjalan menghampiri sang Ayah. ”Ayah a-aku--
Plak!
Veera tersentak saat ayah mertuanya menampar suaminya dengan keras. ini benar-benar tidak terduga, kedatangan ayah mertuanya secara tiba-tiba seperti ini pasti memiliki alasan.
Wanita cantik itu berjalan menghampiri ayah mertuanya yang masih berdiri angkuh dihadapan Morgan. ”Ayah, ada apa?” tanyanya. Veera mengelus lengan ayah mertuanya dengan pelan.
Aldrich Leonard Dicaprio, ayah kandung Morgan itu menghela nafas kasar. menormalkan tekanan emosi saat menatap putra tunggalnya yang masih terduduk di lantai. menoleh menatap sang menantu dengan lembut. ”Kau tahu apa yang dilakukan suami mu ini?”
Veera menggeleng polos. ”Katakan, ayah.” balas Veera pelan. sedikit meringis saat melihat bekas tamparan yang terlihat memerah di pipi Morgan.
Tuan Aldrich mengambil iPad yang dia lempar tadi, menyerahkan pada menantu satu-satunya itu. ”Kesalahan terbesar karena mencari gara-gara dengan mereka.” Tuan Aldrich duduk pada sofa setelah memperlihatkan laporan yang ada pada iPad.
”Sini, Morgan!”
Morgan menurut, pria itu duduk di samping sang ayah. masih belum membuka suara, entah kesalahan yang mana yang ayahnya itu maksud. masalahnya, masalah yang diperbuat Morgan sebulan terakhir ini lumayan banyak.
Tuan Aldrich menatap Morgan dengan tajam. ”Lihat ayah, Morgan!”
Morgan yang sedari tadi menunduk kini menatap tepat pada manik hitam sang ayah. ”Shhh... yah!” Pria itu meringis saat sang ayah tiba-tiba menempelkan kompresan es batu pada pipinya yang terdapat bekas tamparan.
”Sakit, heh?!”
Morgan mengangguk. ”Perih, yah!”
Tuan Aldrich menghela nafas pelan, kembali meletakkan kompresan es batu pada meja.
”Keluarga Exandez, Ayah?” tanya Veera setelah selesai membaca laporan pada iPad.
Tuan Aldrich mengangguk, menepuk pelan kepala Morgan. ”Putraku ini mencari masalah dengan orang yang salah. maafkan ayah. ayah tidak bermaksud membuatmu terluka. tapi kali ini kau benar-benar keterlaluan, Exandez akan melakukan apa saja untuk membalaskan dendamnya. ayah takut Exandez akan menyakiti kelurgamu, Morgan! kau segalanya bagi ayah, bagi Reksa, juga bagi istrimu.” Terang tuan Aldrich panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
R I Y O || Selesai ||
Short StoryHanya menceritakan kisah seorang remaja yang berumur dua belas tahun, remaja menggemaskan yang bisa membuat siapa saja tak berkedip memandangnya. tingkah lucu serta menggemaskannya membuat orang-orang menyayanginya dalam sekejap mata. Kedua bola mat...