Pagi ini cuaca cukup panas membuat penghuni rumah enggan keluar. Lagipula ini masih weekend, dia akan tidur sampai nanti siang.
Namun bunyi gorder yang diseret juga sorotan cahaya dari luar membuatnya mengerjap terganggu. Ia menutup wajahnya dengan selimut, namun terlambat. Ia sudah terlanjur kesal karena terganggu.
"KAU SIAPA!?," teriak Yoongi. Ia terkejut kala melihat seseorang dengan jaket, sarung tangan, masker dan juga kacamata hitam ada dihadapannya.
"Kau pencuri!!."
Lelaki itu langsung menurunkan maskernya.
"Seokjin sialan! Apa-apaan membangunkanku pagi sekali. Keluar dari sini dan jangan menggangguku."
Seokjin kembali memasang maskernya.
"Kita harus pergi sekarang sebelum siang."
Yoongi tidak menjawab dan mengabaikan Seokjin.
"Yoongi cepat bangun atau kau akan ku seret keluar dengan tanganku."
Masih sama. Ia tidak bergeming.
Srett
Kaki Yoongi ditarik sampai tubuhnya turun dan membuat kasurnya berantakkan.
"Kenapa kau tidak bisa membuatku tenang saja barang sehari?."
"Cepat siap-siap. Aku akan tunggu di mobil."
Yoongi berdecih. Ia melpas selimut yang membungkus tubuhnya lalu bangkit dan menuju kamar mandi untuk bersiap.
"Awas kau Seokjin."
¤
Mereka sekarang berada didalam mobil, berdua. Atmosfer canggung sedari tadi mengelilingi keduanya. Dalam hati, Yoongi kesal dan menyesal malah menuruti keinginan Seokjin. Ia juga tidak tahu mengapa ia menurutinya begitu saja.
Yoongi hanya memakai baju hitam bigsize dengan celana panjang berbahan levis. Sementara Seokjin menutupi hampir seluruh tubuhnya dengan baju tebal, tidak lupa masker dan topi yang ia kenakan.
"Cuaca seperti ini kau memakai pakaian itu?."
"Iya. Cuaca sedang panas, dan udara di luar juga tidak bagus."
"Kau ini Namja. Hanya karena sinar matahari saja jangan berlebihan."
Mobil itu kemudian berhenti didepan sebuah bangunan. Yoongi tahu ini, ini adalah toko alat musik.
Seokjin membetulkan posisi maskernya dan menoleh kearah Yoongi.
"Kau ini sangat perhatian," sarkas Seokjin.
Lalu mereka keluar dengan posisu Yoongi berada di belakangnya. Membuntuti Seokjin yang berjalan sambil menunduk.
"Bukankah gitar akustik mu rusak?."
Damn. Bagaimana ia tahu? Memang tunernya sudah tidak bisa diputar di beberapa bagian sehingga suaranta menjadi sumbang.
"Ya. Kau tidak perlu membelikannya, aku juga punya uang sendiri."
Seokjin tidak mendengarkan. Ia berjalan menuju rak kaca besar yang didalamnya terdapat sebuah gitar dengan warna putih yang berkilau. Indah.
"Ini bagus. Kau menyukainya?."
Yoongi memutar bola matanya malas "Apa jika aku bilang iya, kau akan berhenti banyak bicara?."
"Baiklah."
Lalu seorang pelayan langsung mengambil gitar itu dan memasukannya kedalam gig bag. Yoongi membawanya dengan memeluk benda itu.
"Apa kau keberatan?," tanya Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven (COMPLETED)
FanfictionYoonjin brothership Main cast - Kim Seokjin - Min Yoongi - Kim Namjoon