Tanpa pikir panjang, Namjoon membawa Seokjin kedalam mobil dengan mencengkram lengan atasnya. Ia tidak mau menambah luka pada tubuh itu, sudah cukup wajahnya yg membiru jangan lagi pergelangan tangan juga.
"Namjoon sakit.."
Ia tidak mendengar, malah memasangkan seatbelt pada Seokjin dan melajukan mobilnya.
"Kau yang menyakiti dirimu lebih dulu, Seokjin ssi."
"Kenapa kau begitu peduli padaku? Bahkan semua orang menyuruhku untuk pergi."
Namjoon menghela napasnya. Ia mengijak rem dan mobil itu seketika berhenti mendadak, membuat Seokjin hampir nyuksruk.
"Kau bukan hanya bos ku. Kau juga adalah teman baik yang aku punya. Aku tahu bahwa berita itu tidak benar, bukankah begitu Direktur Seokjin?."
Seokjin memalingkan wajahnya. Ia tidak berani menatap Namjoon. Walau sebenarnya ia ingin menceritakan semyanya.
"Aku lebih percaya semua omonganmu dibanding foto busuk itu."
Seokjin menoleh.
Wajahnya sudah memerah karena menangis. Ia bukan menangis sedih, melainkan karena tidak percaya bahwa masih ada yang percaya padanya.
"Astaga jangan menangis. Wajahmu semakin buruk."
Sontak ia mengambil tissue dan memberikannya pada Seokjin.
"Kau seperti Hyungku, boleh aku memanggilmu Hyung?."
Namjoon mengangguk. Ia tidak masalah karena memang umur mereka berbeda beberapa tahun lebih tua Namjoon.
"Tentu, tapi kau harus menceritakan semuanya."
"Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi saat aku pergi bersama Yoongi penyakitku kambuh."
Namjoon mulai khawatir. Ekspresinya berubah dan ia mulai menghadap memerhatikan Seokjin lekat.
"Aku hanya tidak ingin Yoongi membenciku karena lemah, aku adalah Hyungnya. Seharusnya aku bisa lebih kuat. Lalu aku mengatakan bahwa aku ada urusan, aku berniat menghubungi Taehyung Hyung. Namun terlambat, tubuhku mungkin pingsan disana--
Seokjin terdiam. Ia sedikit mengambil nafas karena sudah bercerita panjang.
-lalu aku terbangun di tempat Selena. Dia menolongku dan dia juga mengetahui kalau aku sakit. Tapi sungguh aku yakin aku tidak menyentuhnya sedikitpun. Hyung kau percaya kan padaku??."
Seokjin sedikit panik. Ia takut jika kembali ditinggalkan oleh orang sekitarnya.
Sementara Namjoon menenangkan Seokjin, mengelus pundak itu.
"Aku percaya padamu. Tenang saja ya?."
Sungguh ini kali pertama Namjoon melihat keadaan Seokjin yang begitu buruk. Terlihat dari getaran dan nada bicaranya yang berbeda. Ia menangis dan memohon agar Namjoon tetap disisinya. Padahal ia juga tidak akan meninggalkan Seokjin.
Sisi lemahnya mulai terlihat. Seokjin yang bekerja keras dan selalu giat ternyata rapuh dan lemah. Walau sebenarnya ia adalah seorang yang begitu kuat mampu menghadapi semuanya sendirian.
Seokjin mulai tenang. Tubuhnya tidak bergetar lagi, mata itu tertutup. Segera Namjoon menyenderkan tubuh Seokjin. Ia merasakan suhunya yang tinggi. Apalagi tubuh itu semakin kurus. Menambah kekhawatiran Namjoon.
Ia kembali mengemudikan mobilnya. Tidak perlu bertanya lagi pada Seokjin. Ia akan membawanya ke tempat Taehyung, ia yakin Seokjin membutuhkan perawatan.
¤
Yoongi diam. Ia menyesal meninggalkan Seokjin, padahal Hyungnya dalam keadaan buruk tapi ia malah membentaknya dan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven (COMPLETED)
FanfictionYoonjin brothership Main cast - Kim Seokjin - Min Yoongi - Kim Namjoon