7

1.6K 217 30
                                    

Seokjin mengerjap perlahan. Kepalanya terasa pusing, namun seketika memorinya kembali pada kejadian dimana ia berada di gudang berdebu dan gelap sendirian.

"Ayah!!."

Seokjin bangkit, ia langsung berdiri. Tubuhnya limbung hampir terjatuh kalau saja tangan besar Namjoon tidak menangkapnya.

"Seokjin diam lah. Kau masih belum sehat."

Matanya menatap Namjoon. Wajah asistennya itu kini memburam. Ia pusing dan mual.

"Ayah bagaimana? Aku harus pulang, dia dalam bahaya."

Sungguh tidak ada hal yang jauh lebih penting dari keselamatan keluarganya. Seokjin tidak bisa diam. Ia harus memastikan mereka semua baik-baik saja termasuk Yoongi.

"Kau hampir mati karena dosis obat bius. Jangan seenaknya pergi. Lihat tanganmu berdarah!."

Punggumg tangannya kotor karena selang infus yang dengan paksa terlepas dari sana. Namun Seokjin tidak peduli. Ia tetap memcoba keluar dari rengkuhan Namjoon.

"Astaga Seokjin!!."

Seorang berpakaian putih masuk dan dihadiahi tubuh Seokjin yang limbung dihadapannya.

"Kau mau kemana? Jangan keras kepala!."

"Hyung ayah- ayah dalam bahaya aku harus pulang sekarang."

Seokjin kalap. Ia mendapat serangan panik bahkan tidak merasakan sakit akibat luka dilengannya.

"Iya iya kau boleh pulang, tapi biarkan aku mengobatimu dulu."

Lelaki bernama Taehyung itu membawa Seokjin duduk kembali. Ia adalah Dokter yang menangani keluarga Seokjin terutama sang Ibu dan sekarang menjadi Dokternya juga.

"Seokjin jangan lewatkan obatmu jika kau tidak ingin mati muda."

Ia tidak menjawab perkataannya. Lagipula mati muda tidak masalah, dunia tidak akan bersedih atas kepergiannya.

Namjoon nampak menghela napas melihat ekspresi Seokjin yang tidak peduli dengan dirinya sendiri. Namjoon yang selalu mengingatkan Seokjin, namun anak itu memang keras kepala dan lebih memikih bekerja sampai pingsan.

"Terimakasih, Dok. Ayo Namjoon cepat antar aku!."

Ia hanya menurut kala tangannya ditarik oleh Seokjin. Mau bagaimana pun ia hanyalah bawahan yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan bos nya.

"Seokjin kau bahkan tertidur selama dua hari."

Ia sedikit terkejut. Pantas tubuhnya terasa lemas dan ia begitu linglung.

"Bagus. Begadangku sudah terbayarkan."

"Seokjin kau harus rutin kontrol. Supaya mencegah kekambuhan yang mungkin terjadi," ucap Taehyung.

Seokjin hanya mengangguk setuju. Biar saja dulu ia mengiyakan ucapannya, lagipula ia sibuk.

"Biar aku ambilkan kursi roda."

Melihat Namjoon yang sudah keluar ruangan dengan cepat, ia tidak bisa mencegahnya. Kakinya juga terasa sakit dan kesulitan bergerak, ia tidak bisa menolak.

"Tebus obat ini supaya mengurangi rasa sakitnya, dan jika kau kambuh segera hubungi aku, paham?."

"Iya Hyung. Terimakasih perhatiannya. Maaf tapi aku harus segera pulang."

Namjoon membantunya untuk duduk di kursi roda. Lalu mendorongnya keluar rumah sakit menuju rumah.

Seokjin ingin segera sampai dan melihat keadaan mereka walau Namjoon sudah mengatakan bahwa Jooheon dan Yoongi baik, tapi ia inhin memastikannya sendiri.




Heaven (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang