Seokjin tertatih masuk kedalam kamarnya. Ia memegang perutnya yang perih akibat kekerasaan tadi, wajahnya lebam, juga darah kering yang membekas dari kepalanya.
Seokjin lelah.
Masalah selalu datang silih berganti. Seolah tidak mengijinkannya tenang da sehari.
Ia mendudukan tubuhnya. Berusaha melepas baju yang ia kenakan. Lebam ditubuhnya membiru dan perih. Jika dibiarkan maka ia akan semakin sakit. Oleh karena itu, Seokjin singgah. Ia kekamar mandi, menyalakan shower dan membasahi dirinya.
Tubuhnya bergetar kala air dingin jatur menetes diatas kepalanya. Luka itu ia usap dengan tangam kotor.
"Sshh..."
Ringisan itu keluar. Aliran air memerah itu masuk ke saluran pembuangan. Saat dirasa cukup bersih, Seokjin keluar. Membalur tubuhnya dengam handuk, sesekali gigi itu bergemerutuk akibat suhu ac yang rendah.
"Yoongi?."
Seokjin heran. Yoongi berdiri didepanya membawa kotak P3K.
Sorot matanya menatap Seokjin lekat. Memang perut, dada dan wajahnya hampir penuh luka. Ia pikir Seokjin tidak bisa membalut luka itu sendiri jadi ia kesini berniat untuk membantu.
"Duduk!."
Seokjin menurut. Ia mulai membasahi kapas dengan rivanol, lalu ia tempelkan ke pipi dan kepala Seokjin.
"Maaf," ucapnya penuh sesal.
"Jika kau meminta maaf berarti kau mengakui bahwa itu memang kesalahanmu?."
"Aku bukan meminta maaf untuk itu. Aku rasa kau kecewa pada Hyung. Maka dari itu aku harap kau tidak membenciku lagi."
Yoongi menghela napasnya.
Ia mulai memeras handuk dingin dan menempelkannya pada perut Seokjin. Sontak itu membuatnya meringis dan kedinginan.
"Akh.."
Yoongi menatapnya. Ia langsung memegang kening Seokjin. Ia demam.
"Kenapa kau sering demam?."
Seokjin memalingkan wajahnya.
"Jawab aku!."
"Aku hanya kelelahan. Sebaiknya kau keluar, Hyung bisa mengurus diri sendiri."
Yoongi kesal. Ia melempar handuk kecil itu ke baskom sehingga membuat air itu muncrat keluar.
"Teruslah Seokjin, terus menjadi orang sok kuat yang mampu menghadapi semuanya! Dan jangan lagi anggap diriku sebagai adik jika memang kenyataannya tidak seperti itu!!."
Yoongi menutup pintunya kencang.
Ia sudah memerhatikan Seokjin dari lama, Hyungnya selalu menyembunyikan sakitnya sendiri. Itu yang membuat Yoongi benci.
Seokjin termenung. Ia menangis, hatinya terluka saat semua orang meninggalkannya satu persatu.
"Mungkin jika aku pergi, hidup mereka akan lebih baik."
Seokjin tersenyum menutup matanya. Perlahan tangan itu bergerak tanpa perintahnya, membuat lukisan ditangannya perlahan-lahan. Alih-alih meringis, ia malah tersenyum.
Apalagi ketika rona merah mulai mengotori sekitarnya.
¤
"Aku tidak menyangka Tuan Seokjin begitu keji."
"Iya. Apalagi dia berbuat seperti itu dengan calon istri Mister Jooheon."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven (COMPLETED)
FanfictionYoonjin brothership Main cast - Kim Seokjin - Min Yoongi - Kim Namjoon