Epilog

2.3K 190 12
                                    

"Yoongi Hyung ayo cepat!"

Seorang yang sedari tadi berdiri di depan pintu, menggenggam knop itu seolah enggan meninggalkan tempat yang sudah setahun ini menjadi tempat favoritnya.

"Jungkook biarkan saja, kita kan tour selama 2 bulan. Yoongi Hyung ingin mengucapkan selamat tinggal dulu untum studionya."

"Jimin Hyung selalu membelanya."

Sosok termuda disana terlihat kesal. Dialah orang yang paling tidak sabar apalagi untuk acara tampil mereka.

"Yoongi Hyung kami tunggu di mobil ya?" Ucap Taehyung yang mengajak kedua temannya untuk segera masuk mobil.

"Iya. Sebentar lagi aku kesana."

Kunci itu masih tergantung disana. Berat bagi Yoongi untuk pergi, namun ia ingat satu hal. Musik adalah hal yang Seokjin banggakan darinya.

"Seokjin Hyung... terimakasih untuk hadiahnya. Berkatmu aku menjadi arti sekarang. Aku juga punya 3 teman baru yang sudah kuanggap adik sendiri."

Yoongi menyedot ingusnya agar masuk kembali ke hidung bangir itu. Sudah lama sejak terakhir ia menangis saat kematian Seokjin.

"Hyung, aku akan menampilkan lagu yang ku buat untukmu. Kuharap kau bisa melihatnya."

Yoongi perlahan menarik kunci itu. Mengusap pintu dihadapannya, menempelkan dahi pada papan kayu.

"Terimakasih."





¤




TV besar itu menyala, menampilkan sebuah video dimana seorang anak begitu gembira menyambut kelahiran seorang bayi dari ibu nya.

Terlihat kaki kecil itu melompat senang, dengan tersenyum menunjuk kearah bayi yang digendong oleh sang ibu.

Miau

Seekor kucing langsung mendekat ke layar besar, mengusap tv itu dengan paws kecilnya.

"Iya. Di Seokjin."

Jooheon tersenyum. Ia menarik tubuh kucing yang jauh lebih besar dari terakhir ia lihat di rumah.

Miauw

"Aku juga merindukannya."

Pria itu mengusap pipi nya yang basah. Sambil sesekali memutar ulang video itu, memandang bagaimana wajah lugu dan polos Seokjin saat ia masih kecil.

Tangannya mengubah channel tv menjadi siaran musik yang sudah ia tunggu.

Disana sebuah band berisi 4 orang dengan satu leader yang ia kenal. Mereka bernyanyi begitu hebat. Lagunya indah dengan harmonisasi yang selaras.

Tidak terasa lagu itu sudah berhenti.

'Terimakasih untuk semuanya. Kami akan menyanyikan satu lagu terakhir, yang khusus saya persembahkan untuk Hyung yang sudah satu tahun berhasil sembuh dan kini berada di tempat yang indah'

Lelaki yang diketahui adalah Yoongi itu mulai memetik gitarnya, memegang stand mic dengan jari indah itu.

Jooheon langsung memperbesar volume tv. Mendekatkan tubuhnya agar bisa melihat samg putra lebih dekat.


You're perfect

With you're smile

Make me happy everytime i see you~

Stay there...

With happines...

See you there...

We will meet again

Tanpa sadar air mata jatuh dari pelupuknya. Yoongi menangis. Memejamkan matanya sejenak untuk mengatur nafasnya.

We will meet...

Again

Lagu itu berakhir dengan suara tepuk tangan riuhdi seluruh studio acara tv. Yoongi tersenyum melihat semua orang bangga padanya.

Diujung pintu

Sebuah cahaya yang tidak terang namun menenangkan.

Dua orang itu tersenyum sambil melambaikan tangan pada Yoongi.

Yoongi membalasnya.

"Saranghae~"














Epilog end




Halo semua part ini healing tapi aku malah sedih.

Terimakasih untum apresiasi terhadap buku ini.

Saya bahagia.

Mungkin ini series terakhir saya gak deng canda.

Nanti untuk beberapa waktu ini saya ga bikin buku baru dulu. Untuk mencari referensi yang lebih baik.

Mohon maaf atas kekurangan buku ini semoga bisa diambil baiknya saja

Sekali lagi terimakasih ya~
Saya sangat sayang pada teman-teman❤

Heaven (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang