die ersten beiden

335 41 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.


Di penghujung hari yang mendung nan kelabu, awan hitam terlihat sudah tidak dapat lagi menahan air yang dikandungnya. Membuat malam hari itu terasa begitu dingin dan suram tanpa adanya bulan yang menyinari di malam hari.

Seorang gadis remaja yang tengah berkutat dengan buku buku fashion di meja belajarnya terlihat suntuk dan kelelahan dengan pekerjaan nya.  Namun nyatanya gadis itu tidak berhenti mengerakan pena di tangan nya sembari sesekali membaca buku besar yang terpampang dihadapan nya.

"Apa kau tidak butuh istirahat Chenle ya?"

Gadis itu menoleh ke arah pintu kamarnya begitu mendengar suara sang ibu. Seulas senyum terpampang di wajahnya

"Mommy, i just can't sleep. Sekeras apapun kubuat diriku lelah, insomnia selalu membuatku menjadi kalong penjaga malam" gadis itu tertawa, menyembunyikan dirinya di dada ibu sambungnya, yang memberikan afeksi jauh lebih besar dibanding ibu kandungnya sendiri.

"Kamu sudah berusaha keras sayang, yang kau butuhkan hanya beristirahat. Jangan berbohong pada mommy kalau kini kau sedang frustasi dengan tugas kuliahmu. Chenle ya, insomnia mu kambuh lagi karena rasa cemas, stres yang terlalu tertumpuk dan akhirnya menjebak dirimu sendiri dalam rasa lelah tiada akhir" Wanita yang dipanggil mommy itu mengelus surai anak sambungnya lembut.

"Mom, aku ingin keluar dari kuliah. Menjadi seorang fashion designer bukan lah cita-citaku! Aku muak dengan semua ini, mendapat cacian dari setiap dosen karena nilaiku yang buruk. Harusnya aku tidak masuk ke jurusan ini seperti yang diminta oleh eomma" pandangan chenle menyendu, suaranya bergetar saat mengucapkan kata "eomma".

"Dia tetaplah ibumu, ibu kandung yang telah membuat Chenle bisa melihat dunia ini. Mungkin dunia memang bukanlah tempat yang indah, untuk sebagian orang terasa gemerlap tanpa adanya kesulitan, tapi bagi sebagian lagi dunia ini adalah tempat tergelap yang bisa membawa seseorang ke jurang terdalam. Ibumu adalah pengandaian yang pertama, baginya dunia adalah tempat indah sehingga dia mau membagi keindahan itu dengan Chenle....."


"Berbeda dengan mommy yang bukanlah bagian dari kalian, mungkin jika takdir tidak membawa mommy kembali pada daddymu, Jisung tidak akan pernah ada. Karena mommy tidak akan membawa jisung hidup dalam kekelaman, rasa pahit kehidupan yang selama ini ku kecap" kekehan sang ibu membuat Chenle terdiam, melihat senyuman manis yang terbit di pipinya membuat Chenle semakin diliputi rasa bersalah.


"Chenle patut bersyukur bisa melihat eomma setelah lahir di dunia, bagaimana eommamu berjuang melahirkan mu ke dunia. Kasih ibu sepanjang masa sayang, mommy yakin diatas sana eomma selalu memperhatikan Chenle dan berharap putri cantiknya bisa hidup bahagia"

We're Never Meant To Be Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang