wie er oder

168 26 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Tuhan mengajari aku mengenal cinta, sebagaimana orang lain bisa mengartikan nya dimana orang mengatakan bahwa dia adalah sumber segala-galanya.

Dari Mark, jeno bisa paham bahwa jatuh cinta tidak pernah bisa memilih karena mau siapapun pasang kita, Tuhan lah yang memilihkan. Kita hanyalah korban dengan kecewa sebagai konsekuensi, sedangkan bahagia adalah bonus.

Pria itu memang tampak dari luar sebagai seseorang yang sempurna, tanpa cacat dan bergelimang harta. Tapi semakin Jeno mendekat, maka matanya yang tadi berselaput perlahan-lahan terbuka sehingga ia menyadari—kekasih nya hanyalah manusia biasa, yang juga punya kecacatan dan menyimpan luka.

Apa yang dilihat dunia sebagai hal terindah dan terbaik, nyatanya tidak demikian bagi Mark. Ia menyimpan kesulitan nya seorang diri, sebuah kegelapan dibalik gemerlap nya dunia bak negeri dongeng yang selalu Jeno impikan.

Bak sebuah pentas kehidupan yang jika disibak tirainya, maka akan terlihat bagaimana Mark mementaskan drama monoton yang memuakkan setiap harinya. Berperan sebagai pangeran tampan kaya raya mengurungnya dalam sangkar besar, seakan harus hidup dalam skrip yang dibuat oleh sutradara demikian pula hidupnya berjalan.

Pria itu selalu mengutamakan nya sebagai yang pertama, memperlakukan Jeno bak ratu yang harus ia jaga, tanpa memberitahu selubung yang menutupi dirinya juga. Tanpa Jeno sadari, Mark juga memakai topeng yang sama dengan nya, sama seperti yang kebanyakan orang pakai untuk menutupi rahasia kelam mereka.

Hanya dengan tujuan menyembunyikan luka, mereka rela untuk berlagak seakan kehidupan mereka yang paling indah dan sempurna, berlomba-lomba mendapatkan kenikmatan duniawi sehingga rela mengorbankan apapun.

Tapi Jeno tidak demikian, ia lebih memilih merendah dibanding meninggikan dirinya, selalu merasa dirinya tidak pantas dan tidak cukup baik. Well she's imperfect, but she always be an angel in Mark's eyes.

Setahun menjalin hubungan bersama, ditambah pertemanan yang mengikat mereka hampir tujuh tahun lamanya membuat mata Mark terbuka lebar dan melihat pahitnya dunia yang dijalani oleh Jeno.

Tapi ia selalu menjadi orang pertama yang meneguhkan bahu Jeno dikala lesu, dan memberikan gadis itu sandaran sebagai tempatnya berkeluh-kesah.

Semua orang mempunyai dua versi dalam hidup, bak dua sisi mata uang yang berbeda. Jika orang akan memilih versi terbaik dan mengkritisi versi terburuk seseorang, maka Mark tidak demikian. Semenjak hari dia menyatakan perasaan terhadap jeni secara terang-terangan, Mark bisa melihat versi terbaik dan juga yang terburuk Jeno, dan ia memilih keduanya.

"Aku bakal kangen banget sama kamu, sayang banget kampus tutup sebulan jadinya aku ngak bisa liat wajah kamu setiap paginya" Mark memeluk Jeno erat sebelum gadis itu keluar dari mobilnya, ya waktu kencan mereka sudah harus usai sebelum waktu menunjukkan pukul tujuh malam dan kini tinggal tersisa sepuluh menit sebelum kebersamaan mereka usai.

We're Never Meant To Be Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang