Puspa korban pemerkosaan Bos nya sendiri. Namun, gadis itu hanya diam tak memberitahukan kejadian itu kepada siapapun termasuk keluarganya sendiri. Diamnya Puspa selama 2 bulan lebih membuahkan hasil, dia telah hamil dan membuat keluarga nya marah b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tinggalkan Bintangmu. ~~~~~oOo~~~~~
Merenung membayangkan apa yang telah terjadi beberapa jam yang lalu. Tak dapat Puspa pungkiri Andra tega memperlakukan nya seperti itu.
Seolah tak memiliki harga diri, seolah Puspa ini tak memiliki hati sehingga tega untuk di sakiti perasaannya.
Setelah sadarkan diri, Puspa dengan berat hati membereskan barang barang yang di meja kubikelnya. Beberapa teman kerjanya memperhatikan dirinya yang sudah berkemas siap hengkang dari perusahaan ini.
Jihan sedari tadi menangis memperhatikan Puspa. Seolah tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Beberapa jam yang lalu sang atasan Merry-Manajer Marketing, memanggil Jihan untuk membantu Puspa yang tiba-tiba tak sadarkan diri di ruangan direktur.
Entah apa penyebab teman karibnya itu pingsan, hal itu membuat tanda tanya besar di kepala Jihan. Hingga akhirnya Jihan yang menemani Puspa di ruangan klinik emergency milik perusahaan.
Tak lama Puspa siuman, Merry menghampiri mereka dan mengatakan bahwa titipan sang atasan Puspa tak dapat lagi bekerja di perusahaan hingga seterusnya.
Puspa terima itu dengan lapang dada. Jika memang ini kemauan Andra, Puspa siap melepaskan diri dari Andra.
Jihan semakin tak sanggup melihat raut wajah Puspa yang pucat pasi namun senduh. Mata itu memandang kearah Jihan lalu menerbitkan senyuman kakunya.
" Lo yakin nggak besok aja berkemasnya? " Tanya Jihan di balik isakannya sambil mendekat pada kubikel Puspa.
Puspa menggeleng, kali ini menunduk. Tak ingin menangis namun dia tak mampu melakukannya. Setetes air mata mengalir membasahi pipinya.
Sakit hati yang besar akibat perlakuan Andra yang begitu tega melakukan ini padanya.
Puspa mengusap air mata pada pipinya. Namun smuanya sia-sia. Air mata itu kembali luruh tak ada habisnya.
" Puspa...gue sedih. " Isakan Jihan semakin memperkeruh suasana hati Puspa. Jihan mendekatkan diri lalu memeluk tubuh Puspa.
