PUSPA & ANDRA, I'm (Not) The One || SUDAH TAMAT

17. Rumit

Jangan Lupa vote dan komentar nya ya.

_̳_̳_̳_̳_̳_̳_̳_̳_̳_̳_̳_̳_̳_̳_̳_̳_̳_̳_̳

Tak ada rona merah di pipi, terlihat pucat seputih kertas. Air mata kembali mengalir, menetes membasahi pipi tak ada hentinya.

Tak pernah Puspa temukan wajah menderita itu. Untuk pertama kali, Puspa dapat merasakan betapa hancurnya hati saudari kandungnya saat ini-Ayani.

" Apa yang harus Mbak buat dek? " Katanya putus asa dengan suara berbisik menusuk jantung Puspa.

Puspa hanya mampu membisu. Mendadak air matanya ikut menetes keluar. Ia mencoba menahannya namun siapa yang tak ikut sakit hati dan berakhir menangis bila menemukan suami kakak kandung mu telah menikah lagi dan telah memiliki anak berumur 1.5 tahun.

Betapa brengseknya saudara iparnya itu, mampu menghianati kakaknya. Apakah karena kakaknya tidak juga memberikannya anak? Apakah itu alasannya? Namun mengapa Puspa tak mampu menahan rasa sakit pedih hatinya.

Ayani menangis kencang sejak beberapa hari yang lalu bak orang sakit jiwa. Tertawa lalu menangis kembali tanpa suara. Puspa mengerti, tak akan ada wanita mana pun yang rela menerima kenyataan itu. 8 tahun kakaknya berumah tangga dan tak akan semudah itu Ayani terima dengan begitu mudahnya.

" Apa salah Mbak?..." Ayani terdiam kemudian lalu melanjutkan dengan senyum kecutnya.

" Mungkin karena Mbak belum hamil sampai saat ini. " Bisiknya lagi. Puspa pandang mata itu, terlihat hampa nan kosong. Tak ada jiwa kehidupan disana.

" Selama 5 tahun belakangan ini Mas mu mulai berubah. Mbak tahu itu, dia mulai nggak sayang sama Mbak, dek. Mbak sudah pernah bilang. Seandainya...seandainya kalau Mas nggak sanggup menjalani hidup bersama ku lagi. Tolong beritahu aku. " Katanya dengan suara bergetar dengan pandangan hancur memandang pada Puspa. Senyum tipis itu hadir di bibirnya, namun Puspa dapat merasakan tak ada lagi sisa semangat hidup di mata sang kakak.

" Tapi... Tapi kenapa? Kenapa dia lakukan ini sama mbak? Kenapa dia tega? Mbak nggak sanggup, Puspa. " Puspa dekap Ayani erat. Ikut menangis. Apa yang harus dia katakan ketika rumah tangganya juga begitu berantakan. Sebenarnya dosa apa yg telah mereka lakukan hingga menerima takdir seperti ini?

____.____

" Bagaimana keadaan Mbak Ayani? " Puspa yang tengah mengaduk Teh hangat untuk Ayani menoleh menemukan Gama disana. Dengan raut wajah yang sama lelahnya dengannya, bedanya wajah Puspa terlihat sembab.

" Begitulah. Kamu pasti ngerti."

" Sialan. Berani"nya dia selingkuh. "

Tatapan Puspa terlihat gamang. Selama ini walaupun Hendra-suami kakaknya itu jarang pulang kerumah, terlihat tak menutupi apapun dari mereka. Namun, telah hukum alam jika bangkai di sembunyikan selama apapun bau busuknya akan tercium juga.

Berawal dari pulangnya Hendra dari Kalimantan beberapa hari yang lalu, tepat di hari dimana Andra datang mengunjungi nya. Ayani kakaknya mendapat kabar sebenarnya sudah beberapa minggu yang lalu Hendra pulang dari Kalimantan, kebetulan salah satu teman Ayani juga bekerja di bawah naungan PT perusahaan yang sama dengan Hendra.

Ayani meminta Hendra berterus terang dan mau tidak mau jawaban itu telah menghancurkan rumah tangga mereka.

" Ayah dimana Gama?"

" Ayah ada di belakang rumah. "

Puspa mengangguk lalu setelah itu meminta tolong pada Gama agar mengantarkan Teh hangat untuk Ayani.

Puspa berjalan menuju pintu belakang. Memastikan Ayah kandungnya itu berada di sana. Puspa keliru Ayahnya akan baik-baik saja setelah menerima kejadian buruk ini.