Fiuuuuuuuh ternyata masih panjang ya...
Ma'af ya kalo ceritanya kagak jelas heheheh.
Makasi banget yang mau baca, yang ngevote dan yang koment dicerita ini.
Sayaaaaaaang banyak2 dari author😘😘😘
🌺🌺🌺
Sudah jam 10.43 dan El masih berdiskusi dengan beberapa karyawannya. El tidak memiliki kantor khusus. Dia menyewa sebuah ruko sederhana yang tidak jauh dari pusat kota. Hanya ada 4 pekerja pria dan 3 pekerja wanita. Pekerja pria membantu El saat harus mengatur acara di lapangan. Sementara pekerja wanita membantu El menyiapkan hal-hal penting lainnya.
Meski kecil, El sangat bangga. Ini adalah usaha yang dirintisnya sendiri sejak memutuskan untuk keluar dari rumah. Memang tidak mudah tapi dia bisa melewatinya. Buktinya sekarang usahanya itu sudah sedikit mengalami kemajuan dan sudah banyak dilirik orang.
Saat tengah serius-seriusnya El mendengarkan salah satu pekerjanya menjelaskan konsep pernikahan salah satu pelanggannya, pintu ruangannya diketuk. Tampak salah satu pekerja wanita membuka pintu.
"Ma'af kak El, ada yang mencarimu, dia mengatakan bahwa dia klien kita" Kata pekerja itu takut-takut karna sudah mengganggu El dan yang lain.
Belum sempat El keluar untuk melihat siapa yang datang, seorang pria berbadan tinggi langsung menerobos masuk.
"Kau salah menyampaikan pesanku, aku memintamu mengatakan jika aku adalah klien istimewa disini" Kata Diaz memperbaiki kesalahan pekerja tadi.
El menghela nafas dan memandang pria yang berdiri didekat pintu dengan tampang angkuhnya. Beberapa hari tidak bertemu, ternyata dia sama sekali tidak berubah.
"Kita lanjutkan lagi nanti, yang penting semua sudah siap, kalian boleh kembali bekerja" Kata El memberi perintah pada pekerjanya diruangan itu.
Setelah pekerja El keluar, El menatap Diaz yang masih setia berdiri didekat pintu.
"Apa kau datang kesini hanya untuk berdiri disitu?" Ucap El sarkas.
Diaz melangkah mendekati El. Duduk dikursi tepat didepan El. Tidak mengatakan apapun dan terus memperhatikan wanita itu. Ada rindu yang tertahan disorot matanya. Namun untuk menyalurkannya dia belum berani. Hanya mengagumi dalam diam.
"Apa kau mulai gila? Beberapa hari tidak terlihat sepertinya mengubahmu jadi sedikit aneh" Kata El yang sedikit risih melihat Diaz yang terus memperhatikannya tanpa mengatakan apapun.
"Kalau kau datang hanya ingin melamun, sebaiknya pergi saja, masih banyak pekerjaan yang harus kukerjakan" Lanjut El sedikit mengusir.
"Kau cantik" Tiba-tiba Diaz mengatakan hal diluar perkiraan El.
Wanita itu mengerutkan keningnya. Sebenarnya ada apa dengan pria ini. Dia tampak berbeda dari Diaz yang dingin dan angkuh.
"Apa???"
"Kau... Cantik dengan rambut barumu, aku suka" Diaz tersenyum dan itu membuat El terpesona sesaat. El bukan orang munafik. El akui senyum Diaz sangat mempesona. Baru kali ini El melihat pria itu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Eleanor
General FictionKutulis kisah ini untuk banyak orang. Untuk mereka yang pernah terluka dan ragu untuk kembali membuka hatinya. Tentang rasa yang datang tiba-tiba. Lalu dengan cepat menorehkan luka. Bukan hanya tentang sang wanita, Kutulis pula tentang sang pria. T...