Hai... Ini cerita kedua author.
Masih ada kaitannya sama cerita sebelumnya kok.
Semoga suka ya...🌺🌺🌺
Tepat jam 8 pagi, wanita itu keluar dari lobby apartement tempat dimana dia tinggal. Tapi baru saja selangkah kakinya keluar, gerimis menyambutnya. Dia berbalik mengurungkan niatnya.
Dia El si pemilik EO yang cukup dikenal dikalangan pebisnis dikota ini. El menarik nafas lelah. Dia terlambat untuk pergi ketempat dua sahabatnya Fai dan Ahra.
"Sialan, kenapa hujannya turun disaat seperti ini" Gerutu El bermonolog sendiri.
El memilih menunggu sampai hujannya benar-benar berhenti. Namun sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya. Gerimis pagi itu tidak juga menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Alhasil, dengan terpaksa El menerobos hujan itu.
El menghentikan taksi untuk pergi ketempat Fai dan Ahra. Setiap pagi El memang menyempatkan diri mampir ketempat kost dua sahabatnya itu. Bahkan kadang menginap bersama mereka. Apartementnya sering kosong karna El lebih banyak tidur dan menginap ditempat Fai dan Ahra.
Beberapa menit, El sampai ditempat kost Fai dan Ahra. Dia berlari kecil menuju rumah bercat hijau itu. Sampai dirumah yang dimaksud, El menggerutu karna badan dan rambutnya basah karna air hujan.
El memperhatikan kedua sahabatnya yang membahas mengenai kepulangan Ahra ketempat orang tuanya. Sayangnya, El dan Fai tidak bisa ikut.
Setelah bersiap-siap, El dan Fai mengantar Ahra kebandara.
"Fai, aku akan naik taksi saja, kau pergilah dulu" Kata El setelah keluar dari bandara.
"Kenapa tidak sekalian saja? Aku bisa mengantarmu jika kau mau" Tanya Fai heran.
"Ada yang ingin kukerjakan, ini sudah terlalu siang, karyawanmu pasti sudah menunggu" Jawab El beralasan.
"Ya sudah, tapi benar tidak apa-apa jika kau kutinggal sendiri?" Fai ragu untuk meninggalkan El sendirian.
"Iya, pergilah"
"Baiklah, sampai bertemu nanti" Kata Fai pasrah. Lalu melangkah pergi meninggalkan sahabatnya itu.
El menghentikan taksi untuk pergi ketempat tujuannya. El mendapat klien baru. Sebagai EO, El harus rela kesana-kemari demi kelancaran usahanya. Meski lelah, El sangat senang saat event yang ditanganinya mendapat tanggapan positif dari kliennya. Seperti pepatah, kerja keras tidak pernah mengecewakan hasil. Kata-kata itu seperti sebuah cambuk bagi El.
🌺🌺🌺
"Ma'af, apa sudah lama menunggu?" Tanya El saat tiba disalah satu restoran tempat dia membuat janji bertemu dengan kliennya.
Didepan El saat ini berdiri dua pasangan yang akan menjadi kliennya. Sang pria menyambut kedatangan El dengan ramah. Berbeda dengan sang wanita yang memasang wajah angkuh.
Hal itu sudah biasa. El tidak pernah mempermasalahkan hal itu. El akan tetap bersikap ramah.
"Mari silahkan duduk" Kata si pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For Eleanor
Fiksi UmumKutulis kisah ini untuk banyak orang. Untuk mereka yang pernah terluka dan ragu untuk kembali membuka hatinya. Tentang rasa yang datang tiba-tiba. Lalu dengan cepat menorehkan luka. Bukan hanya tentang sang wanita, Kutulis pula tentang sang pria. T...